klik ya

Sabtu, 05 Desember 2009

Sriwijaya FC Belum Stabil

Sriwijaya FC Belum Stabil

Pemain Sriwijaya FC sedang berlatih di bawah arahan pelatih Rahmad Darmawan

PALEMBANG, KOMPAS.com — Grafik penampilan Laskar Wong Kito yang belum stabil menjadi pekerjaan rumah bagi Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan. Dalam dua pertandingan tandang sebelumnya, Sriwijaya FC dikalahkan Persiwa Wamena 0-3, kemudian berhasil menggulung Persipura Jayapura 2-1.

Pada laga di Stadion Gelora Sriwijaya melawan Persijap Jepara hari Minggu (6/12), Rahmad mengharapkan permainan anak asuhnya sudah stabil, apalagi Sriwijaya FC terpuruk di posisi ke-11 klasemen sementara dengan mengemas 10 poin dari enam laga.

Rahmad mengutarakan, Sriwijaya FC diuntungkan karena semua pemain siap diturunkan. Tidak ada pemain yang cedera atau akumulasi kartu. Kemenangan atas Persipura dapat menjadi pemacu semangat pemain Sriwijaya FC.

Pelatih Persijap Junaidi mengungkapkan, kondisi pemainnya bagus karena punya masa istirahat yang panjang. Sayangnya, kali ini Persijap tidak diperkuat Sergio de Yunior dan Iswanto yang cedera.

Persis Solo Gagal Petik Kemenangan atas Persikab

Persis Solo Gagal Petik Kemenangan atas Persikab

SOLO, Kompas.com - Persis Solo gagal memetik kemenangan saat menjamu Persikab Bandung dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Jumat (4/11). Persis hanya mampu bermain imbang 0-0. Hingga kini Persis mengantongi tujuh poin dari tiga kali pertandingan.

"Tim lawan di atas kami segalanya. Kami bersyukur bisa menahan lawan dan mendapat satu poin," kata Pelatih Persis Abdul Hafid Djamado.

Pelatih Persikab Suharno mengatakan, anak asuhnya mengikuti instruksinya agar tidak terpancing untuk terbawa oleh tempo permainan cepat Persis.

Dalam kesempatan ini, Suharno yang sempat menjadi pelatih Persis selama setengah musim kompetisi 2007, menyatakan keberatan atas yel-yel yang diteriakkan suporter Persis, Pasoepati, yang dinilai merendahkan dirinya.

"Pasoepati agar lebih dewasa. Saya tidak terima disamakan dengan yang diteriakkan tadi. Saya berharap sikap santun sesuai adat ketimuran kita tetap dijaga oleh suporter," kata Suharno.

Jamu PSPS, Persija Kelelahan

Jamu PSPS, Persija Kelelahan


JAKARTA, Kompas.com - Usai absen lantaran menjalani akumulasi kartu kuning, dua pilar Persija Jakarta Ismed Sofyan dan Baihaki Khaizan, bakal memperkuat timnya saat menjamu PSPS Pekanbaru dalam lanjutan kompetisi Liga Super di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (5/12). Direktur Tekhnik Persija Benny Dollo mengatakan, Ismet dan Baihaki bisa menambah kekuatan saat menjamu PSPS.

Namun demikian, pelatih Timnas senior itu mengakui jika pemainnya dalam keadaan kelelahan saat menjamu PSPS. Karena itu, dia harus berpikir keras agar faktor lelah itu bisa hilang, ungkapnya ditemui di Mess Persija di bilangan Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (4/12).

Diakuinya, usai menjamu Persik Kediri Rabu lalu, para pemain Persija sudah terkuras habis tenaganya. Pasalnya, mereka juga sudah lebih dulu bertarung habis-habisan melawan Persebaya Surabaya pada hari Minggu sebelumnya. Ini yang memaksa para pemain mencurahkan seluruh tenaganya.

Meski lelah, Bendol, panggilan akrab Benny Dollo, para pemain Persija harus tetap bersikap profesional. Alasan lelah memang tidak mutlak menjadi alasan, yang penting seluruh pemain harus berkonsentrasi di tengah jadwal pertandingan yang padat, katanya.

Para pemain Persija, dikatakan Bendol, sudah diberikan evaluasi usai melakoni dua pertandingan kandang sebelumnya. "Hanya kurang berkonsentrasi, kami tidak menuai hasil maksimal, penyelesaian akhir dan pertahanan sudah kita tekankan harus berkonsentrasi, " tandasnya.

Kehadiran dua pemain kunci tersebut, diakui Bendol, sangat menunjang kekuatan tim berjuluk "Macan Kemayoran" tersebut.

"Ismed kami harapkan kembali menunjukkan permainan dengan umpan-umpan silangnya kepada Bambang Pamungkas di depan gawang PSPS, selain itu Baihaki menjadi palang pintu kokoh di barisan pertahanan Persija," urainya.

Sementara itu menghadapi tuan rumah, Manajer Tim PSPS Dastrayani Bibra mengatakan salah seorang pemain andalannya, Banaken Bossoken tidak akan tampil lantaran harus kembali ke Nigeria. Banaken harus pulang ke negaranya untuk mengurus perpanjangan surat izin tinggal di Indonesia sejak tanggal 8 November lalu.

"Kami berharap dia sudah bisa memperkuat PSPS saat melawan Persija Jakarta, dan itu sudah dijaminkan oleh agen Banaken, ia sudah tiba di Jakarta Jumat ini (4/12)," jelasnya.

Dastrayani mengakui, PSPS tidak diperkuat sejumlah pemain bintang, namun seluruh pemain yang ada sudah bertekad untuk mencuri poin dari tuan rumah Persija yang akan didukung penuh oleh puluhan ribu pendukung fanatiknya.

"Kami mendengar Lebak Bulus neraka bagi tim tamu, tetapi kami akan buktikan bahwa itu bukanlah neraka bagi tim kami," selorohnya.

Dikatakannya, sukses menekuk Persik dengan skor tipis 1-0 beberapa waktu lalu membuktikan bahwa PSPS bukanlah tim yang mengandalkan individu.

"Manajemen kami memang tidak menjadikan seorang pemain menjadi bintang, seluruh pemain yang ada adalah bintang bagi kami," tandasnya.

Sementara itu, Pelatih PSPS Abdul Rahman Gurning mengatakan, Persija merupakan tim yang solid dan memiliki skill individu yang memadai. Dia juga tidak akan mengintruksikan pemain untuk mengawal ketat beberapa pemain Persija, karena menganggap seluruh pemain Persija berbahaya, sehingga setiap pergerakan pemain Persija harus mendapat perhatian yang lebih.

Jumat, 04 Desember 2009

Modal Tekad, Persitara Jajal Keangkeran Kandang Persiba

Liga Super Indonesia
Modal Tekad, Persitara Jajal Keangkeran Kandang Persiba


JAKARTA, Kompas.com - Persitara Jakarta Utara bermodalkan tekad akan menjajal keangkeran kandang Persiba Balikpapan dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia, Sabtu (5/12). Berbekal semangat juang yang tak kenal lelah, tim berjuluk "Tronton Biru" ini siap mengambil poin dari tuan rumah yang selama digelarnya Liga Super Indonesia 2009 ini sangat buas ketika tampil di hadapan publiknya.

Asisten Pelatih Dody Sahetapy mengatakan, anak asuhnya diperkirakan mendapat tekanan bertubi-tubi sejak menit awal. Hal ini didasari oleh materi pemain Persiba yang memiliki kemampuan prima.

"Tim berjuluk 'Beruang Madu' itu juga mahir dalam menguasi lini tengah. Selain akan menurunkan dua jangkar sekaligus, Persiba bakal mengandalkan stragegi jitunya yang lain," ungkapnya dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (3/12).

Sementara itu, Persitara sendiri diakui Dody, akan menerapkan permainan bertahan dan melakukan serangan cepat untuk mencuri gol dari Persiba. Hanya saja, saat pemain berusaha melancarkan serangan balik, para pemain Persitara dapat menjaga kordinasi dengan baik, tuturnya.

Masa transisi dari bertahan ke menyerang itulah yang diakui Doddy sangat penting dilakukan pemain Persitara. Menurutnya, para pemain Persitara harus kompak menjalankannya dengan baik, sehingga bisa mewujudkan ambisi untuk mencetak gol.

Persitara, diakuinya, selalu mengalami kesulitan dalam masalah transisi serangan. Oleh karena itu, anak asuhnya diperintahkan untuk konsentrasi penuh sepanjang pertandingan dan jangan sampai mudah kehilangan bola. Karena, jika itu bisa dipertahankan dan konsisten di sepanjang pertandingan, maka misi mencuri poin bisa saja terealisasi, paparnya.

Menghadapi Persitara di kandang, merupakan pertandingan ke sembilan Persiba dalam kompetisi Liga Super Indonesia. Hingga saat ini, Persiba mengemas 14 poin dari 9 kali pertandingan kandang dan tandang.

Persiba mencatat rekor kemenangan saat melawan Sriwijaya FC, Persib Bandung, PSPS Pekanbaru dan Persija Jakarta. Tim ini juga mampu menahan imbang Persipura Jayapura dan Bontang FC. Adapun kekalahan Persiba terjadi saat bertandang ke kandang Persiwa Waimena dan Persisam Samarinda.

Suporter Pelita Serang Aremania

Suporter Pelita Serang Aremania


KARAWANG, KOMPAS.com - Sejumlah suporter Pelita Jaya mengamuk setelah tim kebanggaannya kalah 0-2 melawan Arema Malang dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009-10 di Stadion Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat, Rabu (2/12).

Secara bergerombolan, sejumlah suporter Pelita Jaya menunggu para suporter Arema Malang keluar dari Stadion Singaperbangsa, usai pertandingan antara Pelita Jaya melawan Arema Malang. Setelah para suporter Arema Malang keluar stadion, para suporter Pelita Jaya langsung "menyambutnya" dengan lemparan batu.

Mendapat perlakuan seperti itu, sejumlah suporter Arema Malang membalas dengan lemparan batu pula. Namun, aksi saling lempar tersebut tidak berlangsung lama. Para suporter Arema Malang berlarian, karena dikejar para suporter Pelita Jaya sambil melempari batu.

Selanjutnya, para suporter Arema Malang berlari menghindari kejaran suporter Pelita Jaya, karena saat itu jumlah suporter Pelita Jaya lebih banyak dibandingkan dengan suporter Arema Malang.

Sedangkan para suporter Arema Malang yang berusaha kabur dengan menggunakan angkutan kota (angkot) dilempari batu oleh para suporter Pelita Jaya. Bahkan, sebuah angkot yang ditumpangi suporter Arema Malang pecah kacanya, setelah dilempari batu oleh suporter Pelita Jaya.

Arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani Karawang sempat terganggu atau mengalami kemacetan selama tawuran antarsuporter itu berlangsung. Aparat kepolisian yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian langsung mengamankan beberapa suporter Pelita Jaya yang diduga sebagai provokator, hingga terjadi aksi tawuran, dan mengamankan mereka yang memecahkan kaca angkot.

Baru setelah para suporter Pelita Jaya yang berada di sekitar stadion atau di sekitar Jalan Ahmad Yani dibubarkan aparat kepolisian, arus lalu lintas kembali normal. (ANT)

Arema Pukul Pelita Jaya 2-0

Arema Pukul Pelita Jaya 2-0


KARAWANG, Kompas.com - Arema Malang berhasil memukul tuan rumah Pelita Jaya Karawang 2-0 (1-0) dalam laga lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Singaperbangsa, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (2/12). Hasil itu memperpanjang paceklik Pelita Jaya yang hingga kini belum pernah menang.

Gol pertama Arema tercipta di menit ke-4 melalui kaki Roman Chemelio yang memanfaatkan umpan M Ridhuan. Adapun gol kedua diciptakan Rahmat Afandi pada menit ke-83.

Pelatih Pelita Jaya, Fandi Ahmad, mengaku kecewa dengan permainan timnya. Namun hasil tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki penampilan pada laga-laga berikutnya.

Hingga laga ketujuh tersebut, Pelita Jaya baru mengantongi dua poin, hasil dari dua kali seri dan lima kali kalah. Hasil itu juga membuat Pelita Jaya sulit beranjak dari papan bawah klasemen sementara Liga Super Indonesia.

Selasa, 01 Desember 2009

Maung Bandung Harus Aktif Bergerak


Maung Bandung Harus Aktif Bergerak

BANDUNG - "Banyak bergerak!" Itulah instruksi yang dilayangkan asisten pelatih Persib Yusuf Bachtiar kepada skuadnya jika ingin memenangi laga melawan Persiwa Wamena.

Diluar "strategi" kemenangan yang kini tengah digodok jajaran pelatih dan manajemen, Yusuf mengaku tetap optimistis jika tampil trengginas seperti saat kontra Persipura Jayapura, skuadnya bisa memenangkan laga.

"Kita bisa saja mencetak sejarah baru. Minimal seri itu sudah torehan prestasi yang bagus, mengingat keganasan Persiwa," kata Yusuf.

Mantan pemain Persib era 90-an ini menambahkan, melihat dari pola permainan tim berjulukan Badai Pegunungan yang melakukan penekanan sejak awal babak pertama, maka Maung Bandung pun harus melakukan hal yang sama. Jika tidak, maka akan kewalahan menghadapi gempuran tim besutan Zainal Abidin tersebut.

Yusuf mengaku, jajaran pelatih mengimbau agar para pemain tidak memilih pola bertahan. Sebab, seluruh pemain akan kerepotan jika sudah memilih pola bertahan. Makanya, sejak awal pola permainan 3-4-3 yang diterapkan Jaya harus melakukan serangan ketimbang bertahan.

Dengan pola ini, Yusuf berharap lini tengah maksimal memainkan perannya. Eka Ramdani dan Suchao Nutnum diharapkan menjadi motor bagi striker Hilton Moreira, Christian Gonzales atau Budi Sudarsono dalam mencetak gol ke gawang lawan. Yusuf mengakui, gol Budi dan Gonzales memang dinanti-nanti jutaan Bobotoh.

"Kita juga berharap dari keduanya ada gol yang tercipta agar semangat Persib tumbuh lebih besar," pungkasnya. (msy)

Persib Atur Ulang Strategi

Persib Atur Ulang Strategi

BANDUNG - Kalah dari Persipura Jayapura tidak membuat Persib Bandung kehilangan motivasi. Hasil evaluasi kekalahan tersebut justru menjadi acuan agar skuad Maung Bandung bisa tampil trengginas melawan Persiwa Wamena, Rabu (2/12/2009) besok.

Persib memang tampil habis-habisan saat melawan Mutiara Hitam. Hanya saja, tim kebanggaan warga Jawa Barat ini dirugikan kepemipinan wasit Setiyono. Wasit asal Jawa Timur ini memang kerap bermasalah saat Persib berlaga.

Bahkan, menurut penuturan pelatih kepala Jaya Hartono usai laga, sikap tidak terpuji wasit ditunjukkan kepada para skuad besutannya. Berdasarkan pengakuan bomber Persib Christian Gonzales, wasit asal Jawa Timur itu merendahkan kemampuan Persib.

"Dia (Setiyono) bilang kalau Persib tidak akan menang melawan Persipura. Masa ada wasit seperti itu? Tanya saja Gonzales jika mau konfirmasi," ungkap Jaya.

Pelatih asal Medan ini memang mengaku bangga dengan pola permainan yang ditunjukkan para pemainnya. Tercatat beberapa peluang dibuat anak asuhannya tersebut. Hanya saja, dia mengakui lini belakang Persipura memang cukup tangguh.

"Di luar itu, kita kecewa terhadap faktor non-teknis. Kepemimpinan wasit sangat buruk. Kita harusnya bisa mendapat pinalti saat Hilton dijatuhkan lawan," sesal Jaya.

Meski begitu, Jaya mengaku mendukung langkah manajemen yang akan melaporkan wasit Setiono kepada PSSI. Diluar upaya itu, dirinya bersama jajaran pelatih akan berupaya memaksimalkan punggawanya menghadapi Persiwa. Minimalnya, bisa seri merupakan hal yang positif bagi timnya. (msy)

Keuangan Persijap Menipis

Keuangan Persijap Menipis

KUDUS - Kompetisi baru dimulai, namun kubu Persijap mulai kelabakan. Ini terkait kondisi keuangan tim yang hari demi hari semakin menipis. Bahkan, saat ini manajemen tim kebanggaan warga Jepara tersebut menanggung utang sekira Rp1,5 miliar untuk memenuhi kebutuhan tim.

Di sisi lain, sektor-sektor yang diharapkan menjadi lumbung pemasukan dana belum berjalan optimal. Dari penjualan tiket pada laga kandang, target manajemen Persijap jauh meleset. Banyaknya partai yang disiarkan langsung melalui televisi menjadikan tribun stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara sering kosong.

Bendahara Tim Persijap Suko Santoso mengungkapkan, untuk menopang kebutuhan tim, manajemen sangat berharap pada pendapatan tiket. "Akan tetapi, sampai sekarang hasil penjualan tiket tidak sesuai harapan. Pemasukan sementara dari pertandingan kandang baru berkisar di angka Rp400 juta. Itu pun merupakan pendapatan kotor," kata Suko.

Dia menambahkan, dua pertandingan uji coba versus PSIS dan Persibo yang diharapkan mampu memberikan kontribusi juga tidak terealisasi. Ketika melawan PSIS, panpel hanya impas. Artinya, dana yang dikeluarkan untuk menggelar pertandingan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Malah, ketika pertandingan kedua melawan Persibo, panpel harus tombok karena jumlah penonton yang sangat sedikit.

Sebenarnya, Persijap sudah mendapat suntikan dana APBD Kabupaten Jepara senilai Rp600 juta. Namun, uang tersebut sudah habis untuk keperluan kontrak pemain, kontrak pelatih, dan gaji. Dari sektor seponsor, dana yang mampu dihimpun sebesar Rp392 juta dari Bank Jateng. Sedangkan, sponsor apparel Diadora diwujudkan dalam bentuk barang mulai dari seragam tim dan perlengkapan latihan lainnya.

Menurut Suko, persoalan dana akhirnya berpulang ke masyarakat. Sebab, tim ini milik warga Jepara. Jika tanpa dukungan publik, pihaknya tidak bisa membayangkan nasib Persijap seperti apa di kemudian harinya. Mengingat, kebutuhan biaya yang harus dikeluarkan manajemen untuk membiayai perjalanan tim selama satu musim penuh tidak jauh berbeda dengan musim lalu, yakni sekira Rp 15 miliar.

"Kami berharap, permasalahan ini segera teratasi. Apalagi jika melihat penampilan tim yang sejauh ini sangat memuaskan. Kami juga tidak ingin persoalan dana ini berpengaruh pada konsistensi tim di lapangan," tambahnya.

Sementara, saat ini fokus tim tertuju pada laga tandang melawan Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring Palembang 6 Desember mendatang. Evaldo Silva dkk diharapkan sudah berada dalam kondisi puncak saat laga tersebut.

Sepekan menjelang keberangkatan ke Palembang, pelatih Junaedi lebih banyak melakukan conditioning terhadap pasukannya. "Para pemain sudah tidak ada masalah lagi. Meskipun ada pemain yang belum sembuh seratus persen dari cedera, itu tidak perlu terlalu dirisaukan. Sebaliknya, kondisi ini harus dijadikan tantangan untuk mempertahankan kualitas tim," ujar Junaedi. (msy)

Persipura Optimalkan Stamina Hadapi Sriwijaya

Persipura Optimalkan Stamina Hadapi Sriwijaya


MAKASSAR - Persipura akan mengoptimalkan stamina jelang laga kandang menghadapi Sriwijaya Palembang, Rabu (2/12/2009). Hal itu dilakukan karena Sriwijaya merupakan salah satu lawan terkuat tim asal jayapura ini.

Hal itu dikemukakan Pelatih Persipura Jacksen F. Tiago di Makassar, Senin (30/11/2009). Jacksen mengatakan, pihaknya harus mempersiapkan stamina anak anak Persipura sebaik mungkin. Pasalnya beberapa pilar utama tidak dapat bergabung dalam pertandingan yang digelar dalam rangkaian Indonesia Super League putaran pertama 2009/2010.

Menurut Jacksen, pemain andalan seperti Ricardo Salampessy, Boaz Salossa, Paulo Rumere dan Wanggay tak dapat ikut bertanding melawan Sriwijaya. Mereka tak dapat bergabung dengan berbagai macam alas an yang tak dapat dihindarkan, tutur Jacksen.

Karena itu, usai menjamu Persib Bandung di Stadion Mattoanging Minggu (29/11/2009), Jackesn mengaku selama Senin ini dia hanya mengarahkan anak asuhnya berenang pada pagi hari dan meminta mereka untuk olahraga fitness sore hari.

Menurut Jacksen, upaya peningkatan stamina itupun dilakukan Basecamp Persipura. Selama Homestay di Makassar Persipura memilih Hotel Singgasana di Jalan Sultan Hasanuddin sebagai lokasi Basecampnya. Mereka memilih lokasi latihan di Lapangan Telkom Jalan AP. Pettarani Makassar.

Rencananya, Selasa (1/12/2009) pagi, Jacksen akan membawa anak-anaknya berlatih dan simulasi lartihan di Stadion Mattoanging Makassar. Mereka akan uji coba lapangan sebelum pelaksanaan manager meeting dengan Sriwijaya FC sore harinya.

Jacksen mengemukakan, pertnadingan melawan Sriwijaya merupakan salah satu pertandingan penting dalam putaran ini. Pasalnya, kemengan Mutiara Hitam atas Sriwijaya dalam Community Shield yang lalu harus dapat dibuktikan dalam pertandingan itu.

"Lokasinya sama di Stadion Mattoanging. Tapi Saya yakin, stadion ini selalu mebawa berkah bagi Persipura. Saya dan tim, berharap dapat mengulang kesuksesan yang sama," jelasnya.

Jacksen menambahkan, pertandingan melawan Persib Bandung sebelumnya merupakan salah satu pertandingan penting pula dalam ISL. Pasalnya, maung Bandung bagi Jacksen adalah salah satu kompetitior utama periah piala Liga. Pertandiingan melawan dua klub besar dan kuat dalam rentang waktu cukup singkat akan menguras tenaga dan fikiran. Karena itu anak-anak harus fit dalam laga kandang besok, pungkasnya.

Saat ini Persipura Jayapura memiliki delapan poin dari enam laga yang dilakoninya. Sebanyak dua laga kandang dan tiga lainnya laga tandang.

Gusnul: Kami akan Manfaatkan Absennya Ismet dan Baihaki

Jelang Persija vs Persik
Gusnul: Kami akan Manfaatkan Absennya Ismet dan Baihaki

Bambang Pamungkas, menjadi pemain yang paling diwaspadai Persik Kediri.

JAKARTA, Kompas.com - Pelatih Persik Kediri Gusnul Yakin, sangat yakin anak asuhnya bisa mengalahkan Persija Jakarta di depan publiknya sendiri. Keyakinan Gusnul itu didasari oleh absennya dua pilar belakang Persija, Ismet Sofyan dan Baihaki, yang terkena akumulasi dua kali kartu kuning.

"Kami optimistis Persik bisa mengalahkan Persija di depan publiknya sendiri, jika pemain kami bisa memanfaatkan absennya Ismet Sofyan dan pemain impornya, Baihaki," ungkapnya ditemui di Hotel Melawai Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Selasa (1/12).

Persik akan dijamu Persija dalam lanjutan Kompetisi Liga Super Indonesia di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (2/12). Menurut Gusnul, saat ini semua pemainnya dalam kondisi siap tempur karena tidak ada yang bermasalah. "Semua dalam keadaan fit dan siap tempur," tuturnya.

Namun demikian, Gusnul yang mantan pelatih Arema Malang ini mengatakan dirinya belum bisa menentukan skuad terbaiknya saat melawan Persija. Pasalnya, siapa yang akan masuk starting line-up pada pertandingan nanti, baru akan ditentukan beberapa jam sebelum pertandingan dimulai.

Gusnul berharap, pemainnya bisa menunjukkan performa yang bagus seperti saat mengalahkan Persiwa Wamena dengan skor 3-0. Waktu itu, penampilan para punggawa "Singo Edan" memang sangat memukau, sehingga Persiwa tak berkutik.

Pemain Persija yang patut diwaspadai, menurutnya, adalah ujung tombak Bambang Pamungkas. Striker timnas Indonesia tersebut merupakan pemain yang berbahaya di dalam kotak pinalti, sehingga Gusnul akan menginstruksikan pemain belakang selalu mengawal ketat setiap pergerakkannya, terutama saat memasuki kotak pinalti.

Sementara itu Direktur Tekhnik Persija, Benny Dollo, yang dihubungi mengatakan, tidak akan memberikan instruksi khusus kepada pemainnya terhadap pemain Persik. Menurut pria yang masih menjadi pelatih timnas Indonesia tersebut, semua pemain Persik berbahaya, sehingga siapa pun yang mendekati area pertahanan Persija harus diwaspadai.

Bendol, panggilan akrab Benny Dollo, berharap pemainnya tidak mengulang kesalahan lagi saat menjamu Persebaya Surabaya. "Jangan sampai gol cepat terjadi lagi, pemain Persija harus berkonsentrasi, absennya Ismet dan Baihaki tidak akan mempengaruhi pertahanan Persija. Semua pemain memiliki kemampuan yang sama, jadi siapa pun yang kami turunkan tidak ada masalah," kilahnya.

Persis Solo Gemilang di Dua Pertandingan


SOLO, Kompas.com - Persis Solo yang tengah dilanda krisis keuangan klub justru mampu menampilkan prestasinya. "Laskar Sambernyawa" yang tidak didukung seorang pun pemain asing melumat Persikad Depok 4-1 dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan, Senin (30/11).

Kemenangan ini menyusul sukses Persis pekan lalu yang mengalahkan Persikota Tangerang 2-0. Dalam pertandingan melawan Persikad, gol pertama Persis disumbangkan melalui tendangan penalti oleh Ferry Anto di menit ke-43 setelah Nnana Onana dari Persikad melakukan tackling terhadap Ferry di kotak penalti.

Di menit ke-48 Yanuar Ruspuspito menyarangkan gol melalui sudut sempit yang dijaga kiper Persikad Diki Zulkarnaen. Ferry menyumbang gol ketiga Persis pada menit ke-59. Persis menutup kemenangannya dengan gol melalui tendangan Achdiat Pendjawi.

Persikad hanya mampu membukukan satu gol lewat tendangan Nnana Onana di menit ke-88. Pelatih Persis Abdul Hafid Djamado langsung bersujud syukur di tepi lapangan usai pertandingan. Manajer Persikad Edy Djoenardi memuji pertandingan ini enak ditonton.


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes