klik ya

Selasa, 01 Desember 2009

Keuangan Persijap Menipis

Keuangan Persijap Menipis

KUDUS - Kompetisi baru dimulai, namun kubu Persijap mulai kelabakan. Ini terkait kondisi keuangan tim yang hari demi hari semakin menipis. Bahkan, saat ini manajemen tim kebanggaan warga Jepara tersebut menanggung utang sekira Rp1,5 miliar untuk memenuhi kebutuhan tim.

Di sisi lain, sektor-sektor yang diharapkan menjadi lumbung pemasukan dana belum berjalan optimal. Dari penjualan tiket pada laga kandang, target manajemen Persijap jauh meleset. Banyaknya partai yang disiarkan langsung melalui televisi menjadikan tribun stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara sering kosong.

Bendahara Tim Persijap Suko Santoso mengungkapkan, untuk menopang kebutuhan tim, manajemen sangat berharap pada pendapatan tiket. "Akan tetapi, sampai sekarang hasil penjualan tiket tidak sesuai harapan. Pemasukan sementara dari pertandingan kandang baru berkisar di angka Rp400 juta. Itu pun merupakan pendapatan kotor," kata Suko.

Dia menambahkan, dua pertandingan uji coba versus PSIS dan Persibo yang diharapkan mampu memberikan kontribusi juga tidak terealisasi. Ketika melawan PSIS, panpel hanya impas. Artinya, dana yang dikeluarkan untuk menggelar pertandingan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Malah, ketika pertandingan kedua melawan Persibo, panpel harus tombok karena jumlah penonton yang sangat sedikit.

Sebenarnya, Persijap sudah mendapat suntikan dana APBD Kabupaten Jepara senilai Rp600 juta. Namun, uang tersebut sudah habis untuk keperluan kontrak pemain, kontrak pelatih, dan gaji. Dari sektor seponsor, dana yang mampu dihimpun sebesar Rp392 juta dari Bank Jateng. Sedangkan, sponsor apparel Diadora diwujudkan dalam bentuk barang mulai dari seragam tim dan perlengkapan latihan lainnya.

Menurut Suko, persoalan dana akhirnya berpulang ke masyarakat. Sebab, tim ini milik warga Jepara. Jika tanpa dukungan publik, pihaknya tidak bisa membayangkan nasib Persijap seperti apa di kemudian harinya. Mengingat, kebutuhan biaya yang harus dikeluarkan manajemen untuk membiayai perjalanan tim selama satu musim penuh tidak jauh berbeda dengan musim lalu, yakni sekira Rp 15 miliar.

"Kami berharap, permasalahan ini segera teratasi. Apalagi jika melihat penampilan tim yang sejauh ini sangat memuaskan. Kami juga tidak ingin persoalan dana ini berpengaruh pada konsistensi tim di lapangan," tambahnya.

Sementara, saat ini fokus tim tertuju pada laga tandang melawan Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring Palembang 6 Desember mendatang. Evaldo Silva dkk diharapkan sudah berada dalam kondisi puncak saat laga tersebut.

Sepekan menjelang keberangkatan ke Palembang, pelatih Junaedi lebih banyak melakukan conditioning terhadap pasukannya. "Para pemain sudah tidak ada masalah lagi. Meskipun ada pemain yang belum sembuh seratus persen dari cedera, itu tidak perlu terlalu dirisaukan. Sebaliknya, kondisi ini harus dijadikan tantangan untuk mempertahankan kualitas tim," ujar Junaedi. (msy)

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes