SURABAYA, KOMPAS.com - Guna mengusut kasus pelemparan batu yang melibatkan Bonek, Persebaya membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) . TPF versi Persebaya ini sudah mengumpulkan temuan awal dan siap melakukan banding atas hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI kepada Persebaya. TPF terdiri dari tiga anggota yang beranggotakan M Sholeh dari pihak kuasa hukum, Ram Surahman dari media, dan Mudjito mewakili Persebaya. " Kami memiliki temuan awal dan publik berhak tahu tentang fakta-fakta lain selain yang beredar di media selama ini," ungkap Ketua TPF M Sholeh dalam acara saresehan Bonek di Surabaya, Minggu (31/1/2010). Sholeh memaparkan ba hwa setelah mengajukan pertanyaan pada Bonek ditemukan kesimpulan bahwa suporter fanatik Persebaya ini tidak digerakkan oleh pihak klub. Mereka berangkat atas inisiatif sendiri dan nekat karena merasa punya sejarah dengan Viking, suporter Persib Bandung. Terkait kasus pelemparan, lanjut Soleh, hanya terjadi sebelum Solo hingga Solo. " Jadi tidak benar ada pelemparan selain di kawasan Solo," tambahnya. Dalam acara tersebut juga diputar cuplikan video pelemparan batu oleh warga di Solo ke arah kereta api yang ditumpangi Bonek. Ada dua video yang ditampilkan dengan judul Bonek Dilempari Batu dan Bonek Kehujanan Batu . Sholeh juga menambahkan bahwa ini bukan kasus pelemparan Batu pertama yang dialami Bonek. Ketika Persebaya akan bertemu PSMS Medan dalam babak playoff ke Liga Super Indonesia 2009, Bonek yang melintas dengan kereta api juga dilempari ketika memasuki wilayah Solo. "Dengan kata lain kasus pelemparan kemarin tidak berdiri sendiri, melainkan ada sejarah dan kasus yang berulang," ujar Sholeh. Temuan awal ini akan disampaikan oleh pihak Persebaya kepada PSSI sebagai materi untuk mengajukan banding. Sebelumnya, Komdis PSSI mendenda Persebaya Rp 250 juta sekaligus melarang Bonek untuk menonton laga tandang selama empat tahun akibat dinilai terus berulah. "Kami siap banding asalkan kami minta PSSI juga harus adil dan tidak pilih kasih, kalau suporter lain juga melakukan tindakan serupa harus dihukum, jangan hanya Bonek saja," ungkap Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar. Keinginan untuk banding juga didorong hukuman berlipat yang diterima Persebaya. Sebelum menantang Persib 23 Januari lalu, Persebaya juga sudah kena denda Rp 250 juta dan Bonek dilarang mendatangi laga tandang di semua kompetisi Liga Super Indonesia selama dua tahun. "Setelah pulang dari Persib, klub dan suporter kembali dikenai sanksi. Klub lain saja tidak ada yang sanksinya seberat kami," ujarnya.
Selasa, 02 Februari 2010
TPF Persebaya Siap Banding
TPF Persebaya Siap Banding
Artikel Terkait:
Diposting oleh Football Manager Indonesian di 02.03
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar