Keputusan tegas akan diambil Arema, menyangkut sanksi bertubi-tubi dari Komisi Disiplin PSSI. Skuad Singo Edan memutuskan mundur dari babak delapan besar Ligina XIII, jika sanksi itu tetap diberlakukan.
Kemarin, secara resmi Arema sudah menerima salinan tiga keputusan Komdis. Masing-masing menyangkut sanksi larangan tiga tahun untuk masuk stadion di seluruh Indonesia bagi Aremania, larangan dua kali pertandingan plus denda bagi Alexander Pulalo dan sanksi dengan untuk Arema.
Hari itu juga, Arema langsung mengirimkan memori banding ke Komisi Banding PSSI. Jika memori banding itu sudah diterima dan dibahas, kemudian keputusannya tetap ada sanksi, ketika itu pula Arema memutuskan mundur.
‘’Kami sudah merasa sangat dizalimi oleh Komisi Disiplin PSSI. Mereka membuat keputusan sepihak, serta merta dan tidak mau melihat akar permasalahan. Jika sudah begitu, tidak ada gunanya kami ikut kompetisi,’’ ujar Satrija Budi Wibawa, Manajer Arema.
Bahkan, keputusan komdis yang memberikan sanksi bertumpuk kepada Arema, dalam kacamata manajemen Arema adalah sebagai tindakan sewenang-wenang. Komdis, juga sudah terlibat langsung merusak iklim kompetisi.
‘’Sekarang ini iklim kompetisi sudah nggak jelas, dengan mengedepankan ketidakadilan. Itu sudah terlihat jelas dari keputusan komdis. Karenanya, sebagai bentuk solidaritas dengan Aremania yang telah bersama-sama berjuang selama bertahun-tahun, kami memutuskan mundur dari babak delapan besar,’’ tandas SBW, panggilan akrabnya.
Dalam kondisi carut marut seperti ini, termasuk Arema yang merasa ‘dibunuh’ oleh keputusan komdis, Arema sangat berharap Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, dengan bijaksana bisa menyelamatkan Arema dan Aremania.
‘’Karena Arema dan Aremania adalah aset sepak bola nasional. Kami juga menaruh harapan yang sama kepada Ketua BLI, agar turut menyelamatkan Arema dan Aremania dari sanksi ngawur komdis. Terpenting lagi, Ketua Umum dan Ketua BLI, diharap bisa membebaskan sepak bola nasional, dari kepentingan sempit yang justru bisa merusak sepak bola nasional,’’ papar ayah tiga putra ini.
Ditambahkannya, Arema benar-benar sangat menyayangkan keputusan komdis. Bahkan keputusan itu dinilai akan merusak kredibilitas PSSI dan BLI.
‘’PSSI dan BLI menjari rusak hanya karena keputusan komdis yang sangat sepihak, tanpa mempertimbangkan rasa keadilan. Kami di pertandingan sudah didholimi seperti itu, tapi kami juga yang harus kena sanksi bertumpuk-tumpuk. Jelas ini sebuah bentuk ketidakadilan,’’ tegasnya.
Itulah sebabnya, Arema akan menunggu hingga Senin (21/1) nanti. Jika sebelum kick off laga lanjutan antara Arema versus Persiwa yang dimulai 15.30 di Gelora Delta Sidoarjo belum ada keputusan, ketika itu pula Arema akan mundur.
‘’Kami sangat keberatan jika Aremania tidak bisa bersama kami. Apalah artinya Arema tanpa Aremania. Kami sudah berjuang bersama-sama, sampai berdarah-darah dengan taruhan nyawa. Kalau Aremania harus disanksi, kami tetap tidak akan terima. Mundur, adalah jalan terbaik yang akan kami ambil,’’ demikian SBW dengan suara dalam.
Keputusan itu membuat BLI kaget. Ketua BLI Andi Darussalam Tabusala berharap Arema membatalkan niatnya itu. Tapi kalau tetap dengan keputusan mundur, BLI akan menjatuhkan sanksi berat, turun ke Divisi Satu, seperti yang dialami Persebaya beberapa tahun lalu.
Jumat, 19 September 2008
Arema mengancam mundur
Diposting oleh Football Manager Indonesian di 21.08
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar