YOGYAKARTA - Masalah keuangan yang membelit PSIM Yogyakarta hampir membawa korban. Arsitek PSIM Daniel Roekito mengancam akan angkat kaki dari Kota Gudeg jika manajemen tidak segera memenuhi kewajiban mereka.
Jika dalam waktu dekat ini tak juga kunjung ada kejelasan. Daniel tak segan-segan meninggalkan Laskar Mataram, julukan PSIM yang baru menjalani empat pertandingan selama keikutsertaan mereka di pentas Divisi Utama 2008/2009.
Sebab, selama hampir enam bulan menangani PSIM, status Daniel memang masih mengambang alias belum jelas. Yang lebih mencengangkan lagi, pelatih yang juga sempat membesut PSS Sleman itu mengaku, hampir semua punggawa Laskar Mataram tidak memiliki ikatan resmi.
"Bukan hanya itu saya, tapi asisten pelatih dan semua pemain juga belum mendapat ikatan apa-apa dari PSIM. Jadi, bisa dibilang status kita di PSIM ini ilegal. Tapi sampai saat ini, kita sudah berusaha memberikan yang terbaik bagi PSIM dengan segala keterbatasan. Dan sekarang, saatnya kita menuntut kejelasan," cetus Daniel.
Kabarnya, hampir selama enam bulan ke belakang, seluruh punggawa PSIM belum mendapat gaji. Selama ini, setiap bulannya, Bayu Andra Cahyadi dkk hanya mendapat uang tunggu yang jumlahnya jauh dari kata standar.
"Selama ini, kita sudah cukup sabar. Tapi kenapa tak juga ada perkembangan yang positif. Bahkan untuk bulan ini, kami belum menerima bayaran," tegas Daniel.
Menurut Daniel, bukan hanya PSIM yang mengalami kesulitan pendanaan. Tetangga mereka, PSS Sleman dan Persis Solo pun juga demikian. Hanya saja, status pelatih dan pemain mereka sudah jelas.
Jika dalam waktu dekat ini tak juga kunjung ada kejelasan. Daniel tak segan-segan meninggalkan Laskar Mataram, julukan PSIM yang baru menjalani empat pertandingan selama keikutsertaan mereka di pentas Divisi Utama 2008/2009.
Sebab, selama hampir enam bulan menangani PSIM, status Daniel memang masih mengambang alias belum jelas. Yang lebih mencengangkan lagi, pelatih yang juga sempat membesut PSS Sleman itu mengaku, hampir semua punggawa Laskar Mataram tidak memiliki ikatan resmi.
"Bukan hanya itu saya, tapi asisten pelatih dan semua pemain juga belum mendapat ikatan apa-apa dari PSIM. Jadi, bisa dibilang status kita di PSIM ini ilegal. Tapi sampai saat ini, kita sudah berusaha memberikan yang terbaik bagi PSIM dengan segala keterbatasan. Dan sekarang, saatnya kita menuntut kejelasan," cetus Daniel.
Kabarnya, hampir selama enam bulan ke belakang, seluruh punggawa PSIM belum mendapat gaji. Selama ini, setiap bulannya, Bayu Andra Cahyadi dkk hanya mendapat uang tunggu yang jumlahnya jauh dari kata standar.
"Selama ini, kita sudah cukup sabar. Tapi kenapa tak juga ada perkembangan yang positif. Bahkan untuk bulan ini, kami belum menerima bayaran," tegas Daniel.
Menurut Daniel, bukan hanya PSIM yang mengalami kesulitan pendanaan. Tetangga mereka, PSS Sleman dan Persis Solo pun juga demikian. Hanya saja, status pelatih dan pemain mereka sudah jelas.
(Agus Anggoro/Sindo/fmh)
0 komentar:
Posting Komentar