klik ya

Sabtu, 05 Desember 2009

Sriwijaya FC Belum Stabil

Sriwijaya FC Belum Stabil

Pemain Sriwijaya FC sedang berlatih di bawah arahan pelatih Rahmad Darmawan

PALEMBANG, KOMPAS.com — Grafik penampilan Laskar Wong Kito yang belum stabil menjadi pekerjaan rumah bagi Pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan. Dalam dua pertandingan tandang sebelumnya, Sriwijaya FC dikalahkan Persiwa Wamena 0-3, kemudian berhasil menggulung Persipura Jayapura 2-1.

Pada laga di Stadion Gelora Sriwijaya melawan Persijap Jepara hari Minggu (6/12), Rahmad mengharapkan permainan anak asuhnya sudah stabil, apalagi Sriwijaya FC terpuruk di posisi ke-11 klasemen sementara dengan mengemas 10 poin dari enam laga.

Rahmad mengutarakan, Sriwijaya FC diuntungkan karena semua pemain siap diturunkan. Tidak ada pemain yang cedera atau akumulasi kartu. Kemenangan atas Persipura dapat menjadi pemacu semangat pemain Sriwijaya FC.

Pelatih Persijap Junaidi mengungkapkan, kondisi pemainnya bagus karena punya masa istirahat yang panjang. Sayangnya, kali ini Persijap tidak diperkuat Sergio de Yunior dan Iswanto yang cedera.

Persis Solo Gagal Petik Kemenangan atas Persikab

Persis Solo Gagal Petik Kemenangan atas Persikab

SOLO, Kompas.com - Persis Solo gagal memetik kemenangan saat menjamu Persikab Bandung dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan, Solo, Jumat (4/11). Persis hanya mampu bermain imbang 0-0. Hingga kini Persis mengantongi tujuh poin dari tiga kali pertandingan.

"Tim lawan di atas kami segalanya. Kami bersyukur bisa menahan lawan dan mendapat satu poin," kata Pelatih Persis Abdul Hafid Djamado.

Pelatih Persikab Suharno mengatakan, anak asuhnya mengikuti instruksinya agar tidak terpancing untuk terbawa oleh tempo permainan cepat Persis.

Dalam kesempatan ini, Suharno yang sempat menjadi pelatih Persis selama setengah musim kompetisi 2007, menyatakan keberatan atas yel-yel yang diteriakkan suporter Persis, Pasoepati, yang dinilai merendahkan dirinya.

"Pasoepati agar lebih dewasa. Saya tidak terima disamakan dengan yang diteriakkan tadi. Saya berharap sikap santun sesuai adat ketimuran kita tetap dijaga oleh suporter," kata Suharno.

Jamu PSPS, Persija Kelelahan

Jamu PSPS, Persija Kelelahan


JAKARTA, Kompas.com - Usai absen lantaran menjalani akumulasi kartu kuning, dua pilar Persija Jakarta Ismed Sofyan dan Baihaki Khaizan, bakal memperkuat timnya saat menjamu PSPS Pekanbaru dalam lanjutan kompetisi Liga Super di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (5/12). Direktur Tekhnik Persija Benny Dollo mengatakan, Ismet dan Baihaki bisa menambah kekuatan saat menjamu PSPS.

Namun demikian, pelatih Timnas senior itu mengakui jika pemainnya dalam keadaan kelelahan saat menjamu PSPS. Karena itu, dia harus berpikir keras agar faktor lelah itu bisa hilang, ungkapnya ditemui di Mess Persija di bilangan Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (4/12).

Diakuinya, usai menjamu Persik Kediri Rabu lalu, para pemain Persija sudah terkuras habis tenaganya. Pasalnya, mereka juga sudah lebih dulu bertarung habis-habisan melawan Persebaya Surabaya pada hari Minggu sebelumnya. Ini yang memaksa para pemain mencurahkan seluruh tenaganya.

Meski lelah, Bendol, panggilan akrab Benny Dollo, para pemain Persija harus tetap bersikap profesional. Alasan lelah memang tidak mutlak menjadi alasan, yang penting seluruh pemain harus berkonsentrasi di tengah jadwal pertandingan yang padat, katanya.

Para pemain Persija, dikatakan Bendol, sudah diberikan evaluasi usai melakoni dua pertandingan kandang sebelumnya. "Hanya kurang berkonsentrasi, kami tidak menuai hasil maksimal, penyelesaian akhir dan pertahanan sudah kita tekankan harus berkonsentrasi, " tandasnya.

Kehadiran dua pemain kunci tersebut, diakui Bendol, sangat menunjang kekuatan tim berjuluk "Macan Kemayoran" tersebut.

"Ismed kami harapkan kembali menunjukkan permainan dengan umpan-umpan silangnya kepada Bambang Pamungkas di depan gawang PSPS, selain itu Baihaki menjadi palang pintu kokoh di barisan pertahanan Persija," urainya.

Sementara itu menghadapi tuan rumah, Manajer Tim PSPS Dastrayani Bibra mengatakan salah seorang pemain andalannya, Banaken Bossoken tidak akan tampil lantaran harus kembali ke Nigeria. Banaken harus pulang ke negaranya untuk mengurus perpanjangan surat izin tinggal di Indonesia sejak tanggal 8 November lalu.

"Kami berharap dia sudah bisa memperkuat PSPS saat melawan Persija Jakarta, dan itu sudah dijaminkan oleh agen Banaken, ia sudah tiba di Jakarta Jumat ini (4/12)," jelasnya.

Dastrayani mengakui, PSPS tidak diperkuat sejumlah pemain bintang, namun seluruh pemain yang ada sudah bertekad untuk mencuri poin dari tuan rumah Persija yang akan didukung penuh oleh puluhan ribu pendukung fanatiknya.

"Kami mendengar Lebak Bulus neraka bagi tim tamu, tetapi kami akan buktikan bahwa itu bukanlah neraka bagi tim kami," selorohnya.

Dikatakannya, sukses menekuk Persik dengan skor tipis 1-0 beberapa waktu lalu membuktikan bahwa PSPS bukanlah tim yang mengandalkan individu.

"Manajemen kami memang tidak menjadikan seorang pemain menjadi bintang, seluruh pemain yang ada adalah bintang bagi kami," tandasnya.

Sementara itu, Pelatih PSPS Abdul Rahman Gurning mengatakan, Persija merupakan tim yang solid dan memiliki skill individu yang memadai. Dia juga tidak akan mengintruksikan pemain untuk mengawal ketat beberapa pemain Persija, karena menganggap seluruh pemain Persija berbahaya, sehingga setiap pergerakan pemain Persija harus mendapat perhatian yang lebih.

Jumat, 04 Desember 2009

Modal Tekad, Persitara Jajal Keangkeran Kandang Persiba

Liga Super Indonesia
Modal Tekad, Persitara Jajal Keangkeran Kandang Persiba


JAKARTA, Kompas.com - Persitara Jakarta Utara bermodalkan tekad akan menjajal keangkeran kandang Persiba Balikpapan dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia, Sabtu (5/12). Berbekal semangat juang yang tak kenal lelah, tim berjuluk "Tronton Biru" ini siap mengambil poin dari tuan rumah yang selama digelarnya Liga Super Indonesia 2009 ini sangat buas ketika tampil di hadapan publiknya.

Asisten Pelatih Dody Sahetapy mengatakan, anak asuhnya diperkirakan mendapat tekanan bertubi-tubi sejak menit awal. Hal ini didasari oleh materi pemain Persiba yang memiliki kemampuan prima.

"Tim berjuluk 'Beruang Madu' itu juga mahir dalam menguasi lini tengah. Selain akan menurunkan dua jangkar sekaligus, Persiba bakal mengandalkan stragegi jitunya yang lain," ungkapnya dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (3/12).

Sementara itu, Persitara sendiri diakui Dody, akan menerapkan permainan bertahan dan melakukan serangan cepat untuk mencuri gol dari Persiba. Hanya saja, saat pemain berusaha melancarkan serangan balik, para pemain Persitara dapat menjaga kordinasi dengan baik, tuturnya.

Masa transisi dari bertahan ke menyerang itulah yang diakui Doddy sangat penting dilakukan pemain Persitara. Menurutnya, para pemain Persitara harus kompak menjalankannya dengan baik, sehingga bisa mewujudkan ambisi untuk mencetak gol.

Persitara, diakuinya, selalu mengalami kesulitan dalam masalah transisi serangan. Oleh karena itu, anak asuhnya diperintahkan untuk konsentrasi penuh sepanjang pertandingan dan jangan sampai mudah kehilangan bola. Karena, jika itu bisa dipertahankan dan konsisten di sepanjang pertandingan, maka misi mencuri poin bisa saja terealisasi, paparnya.

Menghadapi Persitara di kandang, merupakan pertandingan ke sembilan Persiba dalam kompetisi Liga Super Indonesia. Hingga saat ini, Persiba mengemas 14 poin dari 9 kali pertandingan kandang dan tandang.

Persiba mencatat rekor kemenangan saat melawan Sriwijaya FC, Persib Bandung, PSPS Pekanbaru dan Persija Jakarta. Tim ini juga mampu menahan imbang Persipura Jayapura dan Bontang FC. Adapun kekalahan Persiba terjadi saat bertandang ke kandang Persiwa Waimena dan Persisam Samarinda.

Suporter Pelita Serang Aremania

Suporter Pelita Serang Aremania


KARAWANG, KOMPAS.com - Sejumlah suporter Pelita Jaya mengamuk setelah tim kebanggaannya kalah 0-2 melawan Arema Malang dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009-10 di Stadion Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat, Rabu (2/12).

Secara bergerombolan, sejumlah suporter Pelita Jaya menunggu para suporter Arema Malang keluar dari Stadion Singaperbangsa, usai pertandingan antara Pelita Jaya melawan Arema Malang. Setelah para suporter Arema Malang keluar stadion, para suporter Pelita Jaya langsung "menyambutnya" dengan lemparan batu.

Mendapat perlakuan seperti itu, sejumlah suporter Arema Malang membalas dengan lemparan batu pula. Namun, aksi saling lempar tersebut tidak berlangsung lama. Para suporter Arema Malang berlarian, karena dikejar para suporter Pelita Jaya sambil melempari batu.

Selanjutnya, para suporter Arema Malang berlari menghindari kejaran suporter Pelita Jaya, karena saat itu jumlah suporter Pelita Jaya lebih banyak dibandingkan dengan suporter Arema Malang.

Sedangkan para suporter Arema Malang yang berusaha kabur dengan menggunakan angkutan kota (angkot) dilempari batu oleh para suporter Pelita Jaya. Bahkan, sebuah angkot yang ditumpangi suporter Arema Malang pecah kacanya, setelah dilempari batu oleh suporter Pelita Jaya.

Arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani Karawang sempat terganggu atau mengalami kemacetan selama tawuran antarsuporter itu berlangsung. Aparat kepolisian yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian langsung mengamankan beberapa suporter Pelita Jaya yang diduga sebagai provokator, hingga terjadi aksi tawuran, dan mengamankan mereka yang memecahkan kaca angkot.

Baru setelah para suporter Pelita Jaya yang berada di sekitar stadion atau di sekitar Jalan Ahmad Yani dibubarkan aparat kepolisian, arus lalu lintas kembali normal. (ANT)

Arema Pukul Pelita Jaya 2-0

Arema Pukul Pelita Jaya 2-0


KARAWANG, Kompas.com - Arema Malang berhasil memukul tuan rumah Pelita Jaya Karawang 2-0 (1-0) dalam laga lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Singaperbangsa, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (2/12). Hasil itu memperpanjang paceklik Pelita Jaya yang hingga kini belum pernah menang.

Gol pertama Arema tercipta di menit ke-4 melalui kaki Roman Chemelio yang memanfaatkan umpan M Ridhuan. Adapun gol kedua diciptakan Rahmat Afandi pada menit ke-83.

Pelatih Pelita Jaya, Fandi Ahmad, mengaku kecewa dengan permainan timnya. Namun hasil tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki penampilan pada laga-laga berikutnya.

Hingga laga ketujuh tersebut, Pelita Jaya baru mengantongi dua poin, hasil dari dua kali seri dan lima kali kalah. Hasil itu juga membuat Pelita Jaya sulit beranjak dari papan bawah klasemen sementara Liga Super Indonesia.

Selasa, 01 Desember 2009

Maung Bandung Harus Aktif Bergerak


Maung Bandung Harus Aktif Bergerak

BANDUNG - "Banyak bergerak!" Itulah instruksi yang dilayangkan asisten pelatih Persib Yusuf Bachtiar kepada skuadnya jika ingin memenangi laga melawan Persiwa Wamena.

Diluar "strategi" kemenangan yang kini tengah digodok jajaran pelatih dan manajemen, Yusuf mengaku tetap optimistis jika tampil trengginas seperti saat kontra Persipura Jayapura, skuadnya bisa memenangkan laga.

"Kita bisa saja mencetak sejarah baru. Minimal seri itu sudah torehan prestasi yang bagus, mengingat keganasan Persiwa," kata Yusuf.

Mantan pemain Persib era 90-an ini menambahkan, melihat dari pola permainan tim berjulukan Badai Pegunungan yang melakukan penekanan sejak awal babak pertama, maka Maung Bandung pun harus melakukan hal yang sama. Jika tidak, maka akan kewalahan menghadapi gempuran tim besutan Zainal Abidin tersebut.

Yusuf mengaku, jajaran pelatih mengimbau agar para pemain tidak memilih pola bertahan. Sebab, seluruh pemain akan kerepotan jika sudah memilih pola bertahan. Makanya, sejak awal pola permainan 3-4-3 yang diterapkan Jaya harus melakukan serangan ketimbang bertahan.

Dengan pola ini, Yusuf berharap lini tengah maksimal memainkan perannya. Eka Ramdani dan Suchao Nutnum diharapkan menjadi motor bagi striker Hilton Moreira, Christian Gonzales atau Budi Sudarsono dalam mencetak gol ke gawang lawan. Yusuf mengakui, gol Budi dan Gonzales memang dinanti-nanti jutaan Bobotoh.

"Kita juga berharap dari keduanya ada gol yang tercipta agar semangat Persib tumbuh lebih besar," pungkasnya. (msy)

Persib Atur Ulang Strategi

Persib Atur Ulang Strategi

BANDUNG - Kalah dari Persipura Jayapura tidak membuat Persib Bandung kehilangan motivasi. Hasil evaluasi kekalahan tersebut justru menjadi acuan agar skuad Maung Bandung bisa tampil trengginas melawan Persiwa Wamena, Rabu (2/12/2009) besok.

Persib memang tampil habis-habisan saat melawan Mutiara Hitam. Hanya saja, tim kebanggaan warga Jawa Barat ini dirugikan kepemipinan wasit Setiyono. Wasit asal Jawa Timur ini memang kerap bermasalah saat Persib berlaga.

Bahkan, menurut penuturan pelatih kepala Jaya Hartono usai laga, sikap tidak terpuji wasit ditunjukkan kepada para skuad besutannya. Berdasarkan pengakuan bomber Persib Christian Gonzales, wasit asal Jawa Timur itu merendahkan kemampuan Persib.

"Dia (Setiyono) bilang kalau Persib tidak akan menang melawan Persipura. Masa ada wasit seperti itu? Tanya saja Gonzales jika mau konfirmasi," ungkap Jaya.

Pelatih asal Medan ini memang mengaku bangga dengan pola permainan yang ditunjukkan para pemainnya. Tercatat beberapa peluang dibuat anak asuhannya tersebut. Hanya saja, dia mengakui lini belakang Persipura memang cukup tangguh.

"Di luar itu, kita kecewa terhadap faktor non-teknis. Kepemimpinan wasit sangat buruk. Kita harusnya bisa mendapat pinalti saat Hilton dijatuhkan lawan," sesal Jaya.

Meski begitu, Jaya mengaku mendukung langkah manajemen yang akan melaporkan wasit Setiono kepada PSSI. Diluar upaya itu, dirinya bersama jajaran pelatih akan berupaya memaksimalkan punggawanya menghadapi Persiwa. Minimalnya, bisa seri merupakan hal yang positif bagi timnya. (msy)

Keuangan Persijap Menipis

Keuangan Persijap Menipis

KUDUS - Kompetisi baru dimulai, namun kubu Persijap mulai kelabakan. Ini terkait kondisi keuangan tim yang hari demi hari semakin menipis. Bahkan, saat ini manajemen tim kebanggaan warga Jepara tersebut menanggung utang sekira Rp1,5 miliar untuk memenuhi kebutuhan tim.

Di sisi lain, sektor-sektor yang diharapkan menjadi lumbung pemasukan dana belum berjalan optimal. Dari penjualan tiket pada laga kandang, target manajemen Persijap jauh meleset. Banyaknya partai yang disiarkan langsung melalui televisi menjadikan tribun stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara sering kosong.

Bendahara Tim Persijap Suko Santoso mengungkapkan, untuk menopang kebutuhan tim, manajemen sangat berharap pada pendapatan tiket. "Akan tetapi, sampai sekarang hasil penjualan tiket tidak sesuai harapan. Pemasukan sementara dari pertandingan kandang baru berkisar di angka Rp400 juta. Itu pun merupakan pendapatan kotor," kata Suko.

Dia menambahkan, dua pertandingan uji coba versus PSIS dan Persibo yang diharapkan mampu memberikan kontribusi juga tidak terealisasi. Ketika melawan PSIS, panpel hanya impas. Artinya, dana yang dikeluarkan untuk menggelar pertandingan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Malah, ketika pertandingan kedua melawan Persibo, panpel harus tombok karena jumlah penonton yang sangat sedikit.

Sebenarnya, Persijap sudah mendapat suntikan dana APBD Kabupaten Jepara senilai Rp600 juta. Namun, uang tersebut sudah habis untuk keperluan kontrak pemain, kontrak pelatih, dan gaji. Dari sektor seponsor, dana yang mampu dihimpun sebesar Rp392 juta dari Bank Jateng. Sedangkan, sponsor apparel Diadora diwujudkan dalam bentuk barang mulai dari seragam tim dan perlengkapan latihan lainnya.

Menurut Suko, persoalan dana akhirnya berpulang ke masyarakat. Sebab, tim ini milik warga Jepara. Jika tanpa dukungan publik, pihaknya tidak bisa membayangkan nasib Persijap seperti apa di kemudian harinya. Mengingat, kebutuhan biaya yang harus dikeluarkan manajemen untuk membiayai perjalanan tim selama satu musim penuh tidak jauh berbeda dengan musim lalu, yakni sekira Rp 15 miliar.

"Kami berharap, permasalahan ini segera teratasi. Apalagi jika melihat penampilan tim yang sejauh ini sangat memuaskan. Kami juga tidak ingin persoalan dana ini berpengaruh pada konsistensi tim di lapangan," tambahnya.

Sementara, saat ini fokus tim tertuju pada laga tandang melawan Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring Palembang 6 Desember mendatang. Evaldo Silva dkk diharapkan sudah berada dalam kondisi puncak saat laga tersebut.

Sepekan menjelang keberangkatan ke Palembang, pelatih Junaedi lebih banyak melakukan conditioning terhadap pasukannya. "Para pemain sudah tidak ada masalah lagi. Meskipun ada pemain yang belum sembuh seratus persen dari cedera, itu tidak perlu terlalu dirisaukan. Sebaliknya, kondisi ini harus dijadikan tantangan untuk mempertahankan kualitas tim," ujar Junaedi. (msy)

Persipura Optimalkan Stamina Hadapi Sriwijaya

Persipura Optimalkan Stamina Hadapi Sriwijaya


MAKASSAR - Persipura akan mengoptimalkan stamina jelang laga kandang menghadapi Sriwijaya Palembang, Rabu (2/12/2009). Hal itu dilakukan karena Sriwijaya merupakan salah satu lawan terkuat tim asal jayapura ini.

Hal itu dikemukakan Pelatih Persipura Jacksen F. Tiago di Makassar, Senin (30/11/2009). Jacksen mengatakan, pihaknya harus mempersiapkan stamina anak anak Persipura sebaik mungkin. Pasalnya beberapa pilar utama tidak dapat bergabung dalam pertandingan yang digelar dalam rangkaian Indonesia Super League putaran pertama 2009/2010.

Menurut Jacksen, pemain andalan seperti Ricardo Salampessy, Boaz Salossa, Paulo Rumere dan Wanggay tak dapat ikut bertanding melawan Sriwijaya. Mereka tak dapat bergabung dengan berbagai macam alas an yang tak dapat dihindarkan, tutur Jacksen.

Karena itu, usai menjamu Persib Bandung di Stadion Mattoanging Minggu (29/11/2009), Jackesn mengaku selama Senin ini dia hanya mengarahkan anak asuhnya berenang pada pagi hari dan meminta mereka untuk olahraga fitness sore hari.

Menurut Jacksen, upaya peningkatan stamina itupun dilakukan Basecamp Persipura. Selama Homestay di Makassar Persipura memilih Hotel Singgasana di Jalan Sultan Hasanuddin sebagai lokasi Basecampnya. Mereka memilih lokasi latihan di Lapangan Telkom Jalan AP. Pettarani Makassar.

Rencananya, Selasa (1/12/2009) pagi, Jacksen akan membawa anak-anaknya berlatih dan simulasi lartihan di Stadion Mattoanging Makassar. Mereka akan uji coba lapangan sebelum pelaksanaan manager meeting dengan Sriwijaya FC sore harinya.

Jacksen mengemukakan, pertnadingan melawan Sriwijaya merupakan salah satu pertandingan penting dalam putaran ini. Pasalnya, kemengan Mutiara Hitam atas Sriwijaya dalam Community Shield yang lalu harus dapat dibuktikan dalam pertandingan itu.

"Lokasinya sama di Stadion Mattoanging. Tapi Saya yakin, stadion ini selalu mebawa berkah bagi Persipura. Saya dan tim, berharap dapat mengulang kesuksesan yang sama," jelasnya.

Jacksen menambahkan, pertandingan melawan Persib Bandung sebelumnya merupakan salah satu pertandingan penting pula dalam ISL. Pasalnya, maung Bandung bagi Jacksen adalah salah satu kompetitior utama periah piala Liga. Pertandiingan melawan dua klub besar dan kuat dalam rentang waktu cukup singkat akan menguras tenaga dan fikiran. Karena itu anak-anak harus fit dalam laga kandang besok, pungkasnya.

Saat ini Persipura Jayapura memiliki delapan poin dari enam laga yang dilakoninya. Sebanyak dua laga kandang dan tiga lainnya laga tandang.

Gusnul: Kami akan Manfaatkan Absennya Ismet dan Baihaki

Jelang Persija vs Persik
Gusnul: Kami akan Manfaatkan Absennya Ismet dan Baihaki

Bambang Pamungkas, menjadi pemain yang paling diwaspadai Persik Kediri.

JAKARTA, Kompas.com - Pelatih Persik Kediri Gusnul Yakin, sangat yakin anak asuhnya bisa mengalahkan Persija Jakarta di depan publiknya sendiri. Keyakinan Gusnul itu didasari oleh absennya dua pilar belakang Persija, Ismet Sofyan dan Baihaki, yang terkena akumulasi dua kali kartu kuning.

"Kami optimistis Persik bisa mengalahkan Persija di depan publiknya sendiri, jika pemain kami bisa memanfaatkan absennya Ismet Sofyan dan pemain impornya, Baihaki," ungkapnya ditemui di Hotel Melawai Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Selasa (1/12).

Persik akan dijamu Persija dalam lanjutan Kompetisi Liga Super Indonesia di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (2/12). Menurut Gusnul, saat ini semua pemainnya dalam kondisi siap tempur karena tidak ada yang bermasalah. "Semua dalam keadaan fit dan siap tempur," tuturnya.

Namun demikian, Gusnul yang mantan pelatih Arema Malang ini mengatakan dirinya belum bisa menentukan skuad terbaiknya saat melawan Persija. Pasalnya, siapa yang akan masuk starting line-up pada pertandingan nanti, baru akan ditentukan beberapa jam sebelum pertandingan dimulai.

Gusnul berharap, pemainnya bisa menunjukkan performa yang bagus seperti saat mengalahkan Persiwa Wamena dengan skor 3-0. Waktu itu, penampilan para punggawa "Singo Edan" memang sangat memukau, sehingga Persiwa tak berkutik.

Pemain Persija yang patut diwaspadai, menurutnya, adalah ujung tombak Bambang Pamungkas. Striker timnas Indonesia tersebut merupakan pemain yang berbahaya di dalam kotak pinalti, sehingga Gusnul akan menginstruksikan pemain belakang selalu mengawal ketat setiap pergerakkannya, terutama saat memasuki kotak pinalti.

Sementara itu Direktur Tekhnik Persija, Benny Dollo, yang dihubungi mengatakan, tidak akan memberikan instruksi khusus kepada pemainnya terhadap pemain Persik. Menurut pria yang masih menjadi pelatih timnas Indonesia tersebut, semua pemain Persik berbahaya, sehingga siapa pun yang mendekati area pertahanan Persija harus diwaspadai.

Bendol, panggilan akrab Benny Dollo, berharap pemainnya tidak mengulang kesalahan lagi saat menjamu Persebaya Surabaya. "Jangan sampai gol cepat terjadi lagi, pemain Persija harus berkonsentrasi, absennya Ismet dan Baihaki tidak akan mempengaruhi pertahanan Persija. Semua pemain memiliki kemampuan yang sama, jadi siapa pun yang kami turunkan tidak ada masalah," kilahnya.

Persis Solo Gemilang di Dua Pertandingan


SOLO, Kompas.com - Persis Solo yang tengah dilanda krisis keuangan klub justru mampu menampilkan prestasinya. "Laskar Sambernyawa" yang tidak didukung seorang pun pemain asing melumat Persikad Depok 4-1 dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Manahan, Senin (30/11).

Kemenangan ini menyusul sukses Persis pekan lalu yang mengalahkan Persikota Tangerang 2-0. Dalam pertandingan melawan Persikad, gol pertama Persis disumbangkan melalui tendangan penalti oleh Ferry Anto di menit ke-43 setelah Nnana Onana dari Persikad melakukan tackling terhadap Ferry di kotak penalti.

Di menit ke-48 Yanuar Ruspuspito menyarangkan gol melalui sudut sempit yang dijaga kiper Persikad Diki Zulkarnaen. Ferry menyumbang gol ketiga Persis pada menit ke-59. Persis menutup kemenangannya dengan gol melalui tendangan Achdiat Pendjawi.

Persikad hanya mampu membukukan satu gol lewat tendangan Nnana Onana di menit ke-88. Pelatih Persis Abdul Hafid Djamado langsung bersujud syukur di tepi lapangan usai pertandingan. Manajer Persikad Edy Djoenardi memuji pertandingan ini enak ditonton.

Senin, 30 November 2009

Persela Tidak Diuntungkan Jadwal

Persela Tidak Diuntungkan Jadwal


LAMONGAN, KOMPAS.com - Persela Lamongan merasa tidak diuntungkan dengan jadwal kompetisi Djarum Liga Super Indonesia menjelang akhir tahun ini. Pasalnya, tim tersebut terakhir kali bertanding pada 4 November di kandang saat menjamu Persisam Samarinda. Mereka kembali akan bertanding pada 6 Desember melawan Persib Bandung dalam laga away dengan total tujuh pertandingan selama Desember .

Menurut pelatih Persela Widodo C Putra, jeda selama sebulan dapat berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan pemain. Jika selama Oktober mereka bertanding penuh sebanyak empat kali dan sekali di awal November, mereka diharuskan libur selama sebulan sebelum bertandang ke kandang Persib. Jeda waktu cukup lama ini dinilai menurunkan semangat bertanding Fabiano da Rosa dan kawan-kawan.

"Secara pribadi saya tidak senang dengan jadwal seperti ini. Libur panjang lalu diikuti jadwal yang padat di bulan berikutnya. Namun, bagaimana lagi, kami harus mematuhi jadwal yang sudah ditetapkan ini," ucap Widodo, Senin (30/11) di Lamongan, Jawa Timur.

Untuk mengisi jeda tersebut, imbuh Widodo, Persela mengadakan pemusatan latihan di Malang selama seminggu penuh pertengahan November lalu. Selain itu, pemain tim berjuluk "Laskar Joko Samudro" ini mengadakan laga uji coba melawan tiga tim. Dua tim lawan uji coba berasal dari Lamongan dan satu lagi adalah tim Pro Duta Sleman, Yogyakarta, yang menghuni Divisi Utama musim ini.

"Ada untung dan ruginya, sih. Untungnya adalah ada waktu istirahat panjang. Ruginya, kami harus memulai dari nol lagi untuk meracik strategi dan mengorganisasi permainan," kata Widodo yang membawa timnya belum merasakan kekalahan di musim ini.

Melawan Persib nanti, Widodo menginstruksikan pemain agar mampu mencuri poin di kandang lawan. Menurut dia, Persib bukanlah lawan yang enteng. Selain Persib, lawan berat yang akan dihadapi Persela selama Desember nanti adalah Sriwijaya FC, Persema Malang, Arema Malang, dan Persija Jakarta.

Gol Thonkanya Menangkan Persisam

Gol Thonkanya Menangkan Persisam


SAMARINDA, KOMPAS.com - Gol semata wayang oleh Pipat Thonkanya pada menit ke-78 mengantarkan Persisam Putra Samarinda menaklukkan PSM Makassar 1-0 (0-0) di Stadion Utama Kalimantan Timur, Kota Samarinda, Minggu (29/11) malam.

Penyerang asal Thailand itu sukses menyundul umpan tendangan bebas Ronald Daian Fagundez Olivera (gelandang) dari sektor kiri dekat kotak penalti.

Armando Pribadi, wasit asal Jogjakarta, memberi tendangan bebas untuk Persisam Putra karena Ronald Fagundez dijatuhkan oleh Cristian Eduardo Carrasco Gonzales, penyerang PSM, di dekat kotak penalti.

Gol itu disambut pekik gempita Pusamania, pendukung Persisam Putra. Masalahnya, nyaris sepanjang 75 menit laga berjalan, gempuran Elang Borneo yang terus-menerus, selalu gagal menggetarkan jala Juku Eja (PSM).

Persisam Putra seharusnya bisa menang dengan gol lebih banyak. Namun, Elang Borneo kurang beruntung. Tendangan M Roby (pemain belakang) menit ke-42 dan tendangan Pipat Thonkanya menit ke-82 masih membentur tiang gawang PSM yang dijaga oleh Syamsidar.

Pelatih PSM Hanafing memuji penampilan Persisam Putra dan menyatakan kesebelasan ini layak menang. "Salut dengan perjuangan Persisam Putra yang menciptakan banyak sekali peluang tetapi memang kurang beruntung," katanya.

Pelatih Persisam Putra, Aji Santoso mengakui, serangan anak asuhnya lebih tajam dengan masuknya Ronald Fagundez sebagai pengatur serangan menggantikan Irsyad Aras (pemain tengah) menit ke-55.

Masuknya gelandang enerjik asal Uruguay itu sempat dipersoalkan wartawan. Sebabnya, dalam sesi latihan pada Sabtu lalu, Aji Santoso menyatakan tidak bakal memasang Ronald Fagundez akibat akumulasi kartu kuning.

Namun, Manajer Tim Persisam Putra Arna Effendi mengungkapkan, Ada faksimile dari Badan Liga Indonesia pada Sabtu (28/11) lalu yang menyatakan Ronald Fagundez tidak terkena akumulasi kartu kuning. "Yang terkena justru Danillo," katanya. Danillo Fernando Bueno De Almeida yang asal Brasil itu adalah gelandang yang baru dikontrak Persisam Putra pada musim ini. (BRO)

PSPS Kalahkan Persik

PSPS Kalahkan Persik


PEKANBARU, KOMPAS.com - Tim tuan rumah PSPS Pekanbaru menang tipis atas tamunya Persik Kediri dengan skor 1-0 dalam pertandingan lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009-10 yang berlangsung di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Minggu (29/11).

Dengan kemenangan itu, PSPS sementara menduduki urutan ketiga klasemen sementara ISL dengan nilai 12.

Gol tunggal PSPS dicetak oleh playmaker asing asal Kamerun, Cyril Emile Tchana, pada menit ke-62 setelah menerima umpan silang dari rekan setimnya Muhammad Isnaini dari sisi kiri pertahanan lawan.

Sejak wasit Supari asal Bandung meniupkan peluit pada babak pertama, anak-anak "Askar Bertuah" berinisiatif menyerang. Kerja sama dan kolektivitas yang dibangun oleh tim tuan rumah mampu diimbangi oleh permainan anak-anak "Macam Putih", julukan Persik Kediri yang dikomandoi oleh Mahyadi Pangabean.

Namun, PSPS mampu menciptakan satu peluang emas menjelang akhir babak pertama setelah Ade Chandra Kirana berhadapan dengan penjaga gawang Persik, Herman. Ade yang lepas dari pantauan para pemain Persik berhasil masuk ke kotak pinalti dan langsung melepaskan tendangan "first time". Tapi, bola tendangannya membentur tiang gawang.

Di Babak kedua, PSPS menerapkan permainan keras dan berhasil memancing emosi tim tamu yang mengakibatkan pemain Persik, Khusnul Yuli, mendapatkan hadiah kartu kuning setelah menjatuhkan Cyril.

Tendangan bebas dari bola mati yang diambil oleh striker PSPS, Herman Dzumafo di dekat garis 16 besar belum mampu membuahkan hasil setelah membentur pagar yang dibangun para pemain Persik.

Baru di menit ke-62 kebuntuan para pemain PSPS terpecah setelah Cyril yang luput dari pantauan pemain bawah Persik berhasil melepaskan tendangan keras yang tidak mampu dijangkau kiper "Macan Putih", Herman. (ANT)

Kalahkan Persib, Persipura Perpanjang Rekor

Kalahkan Persib, Persipura Perpanjang Rekor



MAKASSAR, KOMPAS.com - Persipura Jayapura berhasil memperpanjang rekor tak terkalahkan dalam 18 pertandingan secara berturut-turut. Menjamu Persib Bandung di Makassar, Edward Ivakdalam dkk menundukkan Persib Bandung 1-0.

Persib memberi perlawanan yang ketat sejak awal pertandingan. Bahkan, beberapa kali Persib nayaris membobol gawang Persipura. Namun, kiper Jendry Pitoy bermain cemerlang. Dia beberapa kali menggagalkan teror dari para pemain Persib.

Memasuki babak kedua, Persipura bermain lebih agresif. Ini tampaknya terlambat diantisipasi Persib. Bahkan, terkadang Persib terkesan lemah dalam menghalau serangan Persipura.

Pada menit ke-52, Persib menerima akibatnya. Sebuah serangan balik Persipura gagal dihentikan. Ian Kabes dari sektor kiri pertahanan Persib, berhasil memberi umpan ke belakang kepada Beto. Pemain Brasil itu kemudian membawa bola ke depan, kemudian melepaskan tendangan yang membobol gawang Persib, 1-0.

Tertinggal, Persib mencoba mengejar dengan serangan-serangan cepat. Mereka juga sering memperagakan tendangan-tendangan jarak jauh. Namun, lagi-lagi Jendry Pitoy bermain cemerlang. Dia beberapa kali menggagalkan tendangan Persib, meski sangat keras.

Pitoy patut diacungi jempol dan menjadi bintang lapangan. Di babak kedua, dia melakukan sedikitnya tujuh penyelamatan gemilang yang ikut memastikan kemenangan Persipura 1-0. (*)

BP Buka Rahasia Kemenangan Persija

BP Buka Rahasia Kemenangan Persija

Striker dan kapten Persija Jakarta, Bambang Pamungkas.

JAKARTA, KOMPAS.com - Striker Persija Bambang Pamungkas (BP) mengungkapkan, sebagai kapten tim ia mengingatkan rekan-rekannya untuk membayar sulitnya menggelar laga kandang timnya di Stadion Gelora Bung Karno. Maka, meski sulit dan tertinggal lebih dulu, "Macan Kemayoran" harus tampil ngotot untuk mengejar ketertinggalan dan memenangkan laga.

Itu rahasia kemenangan Persija Jakarta saat menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (29/11). Tertinggal 0-2 lebih dulu, Persija akhirnya berhasil membalik keadaan menjadi menang 4-3 (1-2).

"Saat istirahat turun minum, saya sampaikan kepada teman-teman, 'Ini partai kandang kita pertama setelah berbulan-bulan lamanya'. Mereka bisa mengerti dan memberikan seluruh kemampuannnya untuk memenangkan pertandingan. Mereka pantas menjadi pemain Persija," kata Bambang dalam jumpa pers seusai laga. Persija tertinggal 0-2 dalam tujuh menit pertama oleh gol striker Persebaya, Andi Oddang dan Korinus Fengkreuw. Bambang mempertipis ketertinggalan itu lewat gol di injury time menjelang turun minum.

Sundulan Aliyudin menit ke-58 menyamakan skor 2-2, tetapi tak sampai 15 menit berselang pemain pengganti Josh Maguire menjebol gawang Persija. Tiga menit kemudian, Bambang kembali mencetak gol dan menyamakan skor 3-3, sebelum akhirnya lima menit menjelang bubaran Aliyudin menceploskan gol lagi juga lewat tandukan. "Persija memilih cara yang susah untuk menang. Dari pertandingan ini, banyak hal yang harus diperbaiki," lanjut Bambang, yang juga striker Timnas Indonesia itu.

Musim lalu, Persija banyak menjalani laga kandang mereka di kota-kota lain dan menjadi tim musafir akibat sulitnya memperoleh izin tanding di Jakarta. Awal musim ini, izin aparat keamanan itu juga sempat menjadi ganjalan. Akan tetapi, ketika bulan November ini aparat keamanan memberi izin, giliran pengurus Persija yang tidak mampu mengongkosi sewa Stadion Gelora Bung Karno. Pengurus Persija sempat mengajukan keinginan menggelar laga kandang di Stadion Lebak Bulus, tetapi ditolak PT Liga Indonesia.

Laga melawan Persebaya itu pun diambil-alih PT Liga Indonesia, selaku pengelola Liga Super Indonesia, yang menggelar pertandingan tersebut di Gelora Bung Karno. Oleh karenanya, seluruh pemasukan dari penjualan tiket, sponsor, dan hak siar televisi pada laga tersebut masuk ke kas PT Liga Indonesia.

Pelatih Persija Maman Suryaman mengatakan, dua gol cepat Persebaya di menit-menit awal murni akibat kesalahan pemainnya sendiri. "Dua gol itu murni kesalahan pemain kita. Dua gol itu bermula dari kesalahan passing (gelandang) Ramdani Lestaluhu dan Rully Soputan," ujar Maman. "Kebobolan dua gol itu sangat memengaruhi mental pemain. Syukurlah, pemain punya fighting spirit yang tinggi."

Sementara Pelatih Persebaya Danurwindo menyebutkan, kekalahan timnya setelah sempat memimpin dua kali (2-0 dan 3-2) merupakan akibat minimnya pengalaman tanding para pemainnya. "Saat memimpin 2-0, dalam hati saya berkata, gol ini terlalu cepat. Saya ingin, tim lebih baik mencetak gol di akhir pertandingan saja. Kami bisa memberikan perlawanan, tetapi kami kebobolan akibat kesalahan pemain belakang. Kami produktif mencetak gol, tetapi juga kebobolan banyak gol. Ini pelajaran bagi pemain-pemain belakang," papar Danurwindo, yang musim lalu melatih Persija itu.

"Dalam kondisi tertekan, untuk merebut dan mengontrol permainan, kami seharusnya melakukan counter attack (serangan balik). Jika tidak mampu counter attack, kami seharusnya bermain ball possession (penguasaan bola). Namun, kedua hal itu tidak mampu kami lakukan karena minimnya pengalaman tandang pemain-pemain kami," lanjut Danurwindo. (SAM)

Minggu, 29 November 2009

Pelita Ditahan Persema

Pelita Ditahan Persema


KARAWANG, KOMPAS.com - Persema Malang berhasil mencuri satu poin dari tuan rumah Pelita Jaya. Tim asuhan Subangkit itu berhasil menahan imbang Pelita, 0-0, pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) di Stadion Singaperbangsa Karawang, Jawa Barat, Sabtu (28/11).

Hasil itu membuat Pelita Jaya Karawang belum mengakhiri paceklik. Pada lima laga sebelumnya melawan Persela Lamongan, Persijap Jepara, Persik Kediri, Persib Bandung, dan Sriwijaya FC, Pelita Jaya hanya meraih satu poin, hasil satu kali seri dan empat kali kalah.

Dengan hasil tersebut, Pelita kini mengantongi dua poin dan sulit beranjak dari papan bawah klasemen sementara. Fandi Ahmad meminta maaf kepada publik Karawang atas hasil tersebut. Sedikitnya 7.700 karcis terjual pada pertandingan perdana di Stadion Singaperbangsa tersebut.

"Antusiasme penonton sangat memotivasi kami, namun kami meminta maaf karena belum memberikan hasil maksimal," Fandi.

Fandi berjanji tampil lebih baik pada laga Rabu pekan depan saat menjamu Arema Malang di tempat yang sama. Hasil seri melawan Persema juga akan menjadi bahan evaluasi bagi Fandi untuk memerbaiki beberapa kekurangan. (MKN)

Persitara Pecah Telur

Persitara Pecah Telur


JAKARTA, KOMPAS.com - Kesebelasan Persitara Jakarta meraih satu angka perdana setelah main imbang 0-0 melawan Arema Malang di Stadion Gelora Mahasiswa Soemantri Brojonegoro Jakarta, Sabtu (28/11). Persitara pecah telur dengan mengumpulkan satu angka, namun tetap berada di dasar klasemen Indonesia Super League (ISL) 2009-10.

"Kami bersyukur dengan raihan satu angka dari hasil seri melawan Arema," kata Manajer Persitara Hary Ruswanto didampingi asisten pelatih Dodi Sahetapi usai pertandingan.

Menurut dia, hasil ini akan mampu menaikkan moral dan mental pemain, terutama di partai kandang Persitara selanjutnya.

Di babak pertama, Arema lebih banyak mengambil inisiatif serangan dan mendominasi permainan yang dimotori Noh Alamsyah. Sehingga, mereka menciptakan sejumlah peluang yang membahayakan pertahanan Persitara.

Tidak jauh berbeda di babak kedua. Arema memiliki peluang namun tak membuahkan gol. Sementara Persitara mengandalkan Hariman Siregar untuk merangkai serangan. Namun, lini depan Persitara Prince Kabir dan Afshin Parsaein masih tumpul. Pertandingan

Asisten pelatih Persitara Dodi Sahetapi memuji penampilan pemain lokalnya. "Kita melalui enam kekalahan di pertandingan sebelumnya. Kita puas dengan hasil seri. Kita bersyukur dapat poin satu," katanya. (ANT)

Boaz Akhirnya Perkuat Timnas SEA Games

Boaz Akhirnya Perkuat Timnas SEA Games


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemain depan andalan Persipura, Boaz Solossa, akhirnya bergabung dengan Timnas U-23 yang dipersiapkan untuk tampil di SEA Games 2009 Laos, Desember mendatang.

Sperti dikutip situs resmi PSSI, Sabtu (28/11), Pelatih Timnas U-23 Alberto Bica menyambut gembira kehadiran Boaz yang akan menambah kekuatan dalam tim muda Merah Putih ini. Indonesia sendiri menargetkan menembus final.

Pelatih asal Uruguay ini berharap agar Boaz bisa cepat beradaptasi dengan gaya permainan yang selama ini sudah disiapkan. Pelatih asal Uruguay ini percaya sepenuhnya dengan kualitas pemain terbaik dan top skorer ISL musim lalu ini. Bica dan asistennya juga sudah banyak memantau penampilannya saat di timnas senior.

Namun, Boaz belum bisa ikut latihan sejak Jumat (27/11), karena baru saja memulihkan kondisi setelah mendapat cedera ringan. Otot paha kirinya tertarik saat memperkuat Persipura melawan Persik Kediri, pada Rabu (25/11) lalu.

"Boaz masih harus menjalani pemulihan dulu beberapa hari ini, sehingga kami tidak bisa memaksakannya untuk latihan bersama," kata Gabriel Anon, asisten pelatih Timnas U-23.

Menurut dia, Boaz harus mendapat penanganan dulu dari dokter tim. "Setelah ada kepastian soal pemulihannya, baru bisa kami putuskan apakah ia bisa langsung ikut latihan atau tidak," katanya.

Timnas U-23 sendiri akan bertolak ke Laos pada hari Senin (30/11). Pertandingan pertama yang akan dilakoni Indonesia adalah menghadapi Singapura, 5 Desember. Kemudian, Indonesia akan melawan tuan rumah Laos dua hari kemudian dan menghadapi Myanmar pada 10 Desember. (PSSI)

Susunan pemain Timnas SEA Games 2009:
Kiper:
Frenky Irawan, Muhammad Ridwan
Belakang: Rendy, Elvis Nelson, Rahmat Latif, Djayusman Triasdi, Yudi Khoerudin, Ruben Karel, Stevie Bonsapia
Tengah: Mahadirga Lasut, Nasution Karubaba, Egi Melgiansyah, Sultan Samma, Muhamma Fauzan Djamal, Lucky Wahyu, Johan Juansyah, Tony Sucipto
Depan: Boaz Solossa, Andika Yudistira, Yongky Aribowo, Dendi Santoso, Engel Berth.

Jadwal pertandingan Indonesia di SEA Games Laos 2009:

Sabtu (5/12): Indonesia vs Singapura
Senin (7/12): Indonesia vs Laos
Kamis (10/12): Indonesia vs Myanmar

Kamis, 26 November 2009

Panpel PSM Terancam Sanksi Berat

Panpel PSM Terancam Sanksi Berat


JAKARTA, Kompas.com - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kembali mengancam panitia pelaksana (panpel) pertandingan PSM Makassar, setelah menerima laporan adanya pemukulan terhadap wasit Djadjat Sudrajat usai memimpin pertandingan PSM melawan Persija Jakarta di Stadion Andi Matalatta Makassar, Rabu (25/11). Ketua Komdis PSSI Hinca Pandjaitan mengatakan, pihaknya akan memanggil Panpel PSM hari Jumat minggu depan untuk meminta klarifikasi atas pemukulan tersebut.

"Kami akan memanggil panpel PSM Makassar untuk meminta klarifikasi mengapa panpel bisa memukuli wasit Djadjat Sudrajat usai memimpin pertandingan PSM Makassar melawan Persija," ungkapnya di Sekretariat PSSI, Kamis (26/11).

Menurutnya, panpel PSM harusnya melindungi perangkat pertandingan, dari sejak datang hingga meninggalkan kota Makassar. Selain itu, panpel PSM sedang menjalani sanksi dari Komdis, yakni berupa pertandingan tanpa penonton saat menjamu Persija, jelasnya.

Karena itulah, Hinca mengatakan pihaknya akan mengenakan pasal berlapis kepada panpel PSM. Masalahnya, panpel PSM itu sedang menjalani sanksi dari Komdis yakni pertandingan tanpa penonton saat menjamu Persija, tetapi saat menjalani sanksi Komdis, panpel PSM malah memukuli wasit Djadjat di kamar ganti usai memimpin pertandingan, urainya.

PT Liga Indonesia Ambil Alih Pertandingan Persija Kontra Persebaya

Liga Super Indonesia
PT Liga Indonesia Ambil Alih Pertandingan Persija Kontra Persebaya


JAKARTA, Kompas.com - PT Liga Indonesia (PT LI) akhirnya mengambil alih panpel pertandingan Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) tanggal 29 November mendatang. Manajer IT dan Komunikasi PT LI Azwan Karim mengatakan, pengambilalihan pertandingan tersebut nantinya juga akan membuat panpel Persija terkena pelanggaran peraturan lantaran tidak bisa menjadi penyelenggara pertandingan.

"Panpel Persija bisa terkena sanksi dari komisi disiplin PSSI, bentuk sanksinya apa, tergantung komisi disiplin," ungkapnya melalui telepon seluler, Rabu (25/11).

Menurutnya, karena tidak bisa menyelenggarakan pertandingan saat menjamu Persebaya, PT LI mengambil alih laga itu, daripada Persija tak bisa segera menyelesaikan persiapan ini dan membuat jadwal pertandingan berubah. Mengambil alih pelaksanaan pertandingan Persija melawan Persebaya bagi PT LI, menurutnya, bisa meraup keuntungan.

"Bagi Persija sendiri tentunya hal ini tidak bisa mengambil keuntungan yang ada di depan mata," tuturnya.

Karena PT LI yang menjadi panpel pertandingan, tentunya menurut Azwan, keuntungan seluruhnya akan menjadi milik PT LI. "Mengacu penghasilan tahun lalu, bukan tidak mungkin keuntungan pertemuan dua tim besar itu bisa mencapai Rp 300-400 juta," jelasnya.

Menurutnya dengan sisa waktu yang ada, PT LI akan melakukan pembicaraan dengan pengelola SUGBK untuk membicarakan penggunaan stadion termegah di kawasan Asia Tenggara tersebut. "Semoga hal ini bisa berjalan sesuai dengan rencana dan lancar," ujarnya.

Seperti diketahui, sebelum PT LI mengambil alih pelaksanaan pertandingan Persija menjamu Persebaya, PT Persija tidak bisa melengkapi persyaratan administrasi untuk penyelenggaraan pertandingan yang berkaitan dengan izin penggunaan stadion. Selain itu, PT LI juga belum menerima surat keterangan perizinan dari pihak keamanan. Karena itulah PT LI mengambil alih panpel Persija, karena jika tidak mengambil alih, Persija bisa langsung ditetapkan kalah WO.

"Dalam manual liga, tim peserta bisa dikenakan kalah WO jika tak bisa merampungkan izin dalam 14 hari sebelum pertandingan, " jelas Azawan lagi.

Ditemui terpisah, Direktur Pembangunan dan Pengembangan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) Mahfudin Nigara mengatakan, pihaknya sudah mengetahui rencana PT LI tersebut.

"Surat permintaan penggunaan stadion utama sudah kami terima dari PT LI. Namun saya tak bisa langsung memberikan persetujuan sebelum PT LI menyerahkan uang jaminan sebagai syarat peminjaman stadion utama," paparnya.

Mulai tahun ini, Nigara memang sengaja memperketat peraturan peminjaman SUGBK. Pengelola, menurutnya, tidak ingin kejadian tahun lalu terulang.

"Sampai kini Persija memiliki utang kepada pengelola SUGBK dari musim lalu sekitar Rp 194 juta. Kami tidak pernah melarang Persija main di stadion utama, hanya saja jangan lupakan kewajiban mereka yang belum selesai itu," urainya.

Persikmania Lempari Wasit dengan Botol

Persikmania Lempari Wasit dengan Botol

Artikel Terkait:

KEDIRI, KOMPAS.com -Wasit Aeng Suarlan mendapat lemparan botol bertubi-tubi dari Persikmania sesaat usai memimpin pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia antara Persik Kediri dan Persipura Jayapura, di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (25/11).

Botol yang dilemparkan adalah botol bekas air minum kemasan. Lemparan dilakukan ketika wasit berjalan menuju ke ruang ganti di dalam stadion. Pelaku pelemparan adalah penonton pertandingan yang berada di areal tribun.

Wasit beruntung karena lemparan botol itu tidak langsung mengenai kepalanya sehingga tidak timbul luka. Kepolisian Resor Kota Kediri pun langsung mengamankan Aeng.

Meski demikian, insiden itu merupakan preseden buruk bagi dunia persepakbolaan di tanah air. Tidak hanya itu, nama Persik Kediri pun dipertaruhkan sebagai tuan rumah, apalagi ada juga petasan yang sempat dinyalakan di dalam stadion.

Ketua Panitia Pelaksana pertandingan Bambang Soemarjono mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya insiden tersebut. Ia mengaku akan memperketat pengawasan terhadap supporter. Selain itu pihaknya juga akan memberikan peringatan keras terhadap Persikmania agar mereka bersikap lebih baik dalam menyaksikan pertandingan mendatang.

"Kemarin mereka (Persikmania) sudah baik, kok sekarang kumat lagi," ujarnya di tengah jumpa pers dengan wartawan di Stadion Brawijaya.

Dalam pertandingan itu tim kesebalasan Persik Kediri hanya mampu bermain imbang 2-2 saat menjamu tim tamu Persipura Jayapura. Gol Persik dicetak oleh Patricio Morales pada menit ke-42 dan Wawan Widiantoro pada menit ke-74. Adapun gol Persipura dicetak oleh Yustinus Pae pada menit ke-8 dan Alberto Gonzalves pada menit ke-51.

Gusnul Marahi Wasit, Jacksen Mengaku Timnya Tidak Maksimal

Gusnul Marahi Wasit, Jacksen Mengaku Timnya Tidak Maksimal


KEDIRI, Kompas.com - Pertandingan antara Persik Kediri dengan Persipura Jayapura pada laga lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Brawijaya Kediri, Rabu (25/11) sore mendapat respon tersendiri dari para pelatih kedua tim tersebut.

Pelatih Persik Gusnul Yakin menyatakan tidak puas terhadap sikap wasit Aeng Suarlan yang dinilai kurang sportif dalam memimpin pertandingan. Menurutnya, wasit banyak membiarkan pelanggaran berlangsung begitu saja tanpa ada sanksi terhadap pemain.

Gusnul pun sempat melayangkan protes langsung terhadap wasit di tengah lapangan. Namun hal itu tidak merubah kebijakan wasit Aeng dalam memimpin pertandingan yang menghasilkan skor imbang 2-2 tersebut.

Perlu diketahui, ada empat gol tercipta dalam pertandingan ini. Gol Persik dicetak oleh Patricio Morales pada menit ke 42 dan Wawan Widiantoro pada menit ke 74. Sedangkan gol untuk Persipura dicetak oleh Yustinus Pae pada menit ke 8 dan Alberto Gonzalves pada menit ke 51.

Gusnul mengaku timnya sudah bermain maksimal dalam laga itu. Jujur ia mengatakan sedikit trauma karena pada saat mengasuh Arema Malang dulu, timnya kalah 0-5 lawan Persipura.

Sedangkan pelatih Persipura Jacksen F Tiago merasa perolehan hasil pertandingan kurang maksimal. Hal itu terjadi karena anak-anak asuhnya ragu-ragu dalam mengambil keputusan saat mereka mendapatkan bola.

"Lini pertahanan kita gampang ditembus Persik. Tapi kita bersyukur, daripada kalah," ujarnya.

Rabu, 25 November 2009

Persik dan Persipura Hanya Kumpulkan Satu Poin


Persik dan Persipura Hanya Kumpulkan Satu Poin

KEDIRI, Kompas.com - Persik Kediri hanya mampu bermain imbang saat menjamu Persipura Jayapura di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, dalam laga lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia, Rabu (25/11). Skor pertandingan 2-2.

Dengan skor imbang, berarti Persik dan Persipura sama-sama hanya mampu menambah satu poin untuk pundi perolehan poin mereka di klasemen sementara Liga Super Indonesia.

Gol Persik dicetak Patricio Morales pada menit ke 42 dan Wawan Widiantoro pada menit ke 74. Sedangkan gol untuk Persipura dicetak oleh Yustinus Pae pada menit ke 8 dan Alberto Gonzalves pada menit ke 51.

Persipura unggul lebih dulu dari tim tuan rumah lewat tendangan Pae dari sudut kiri kotak penalti yang tepat mengenai gawang yang dijaga kiper Herman Batak.

Keunggulan Persipura itu membuat pemain Persik kebakaran jenggot. Mereka bangkit dan menyerang balik.

Di penghujung babak pertama, Persik akhirnya berhasil menyamakan kedudukan melalui gol striker Morales. Pemain yang pada kompetisi tahun lalu memperkuat tim Arema Malang ini melakukan shooting dari luar kotak penalti tepat ke tengah gawang lawan.

Meski telah berhasil membalas kekalahan, serangan-serangan yang dilancarkan pemain Persik tidak mengendur. Dua menit setelah Pato, panggilan akrab Patricio, mencetak gol, Persik kembali mendapat kesempatan menambah poin.

Untuk kedua kalinya Pato berhasil menjebol gawang Persipura setelah mendapat umpan manis dari Wawan Widiantoro, pemain pengganti yang masuk pada menit ke 35.

Sayang, gol yang dicetak Pato kali ini dianulir oleh wasit Aeng Suarlan. Penyebabnya, telah terjadi pelanggaran terlebih dahulu sebelum gol tercipta. Pelanggaran itu terjadi saat peristiwa rebutan bola antara striker Persik Sakt iawan Sinaga dengan kiper Persipura Jendry CH Pitoy.

Dengan dibatalkannya gol untuk Persik, maka kedudukan tidak berubah, tetap 1-1. Skor ini bertahan hingga istirahat turun minum usai dan memasuki babak kedua.

Dibabak kedua, Persipura kembali unggul le ih dulu lewat gol Alberto Gonzalves pada enam menit pertandingan berlangsung. Namun di tengah-tengah pertarungan yang seru antara tim berjuluk "Macan Putih" dengan tim "Mutiara Hitam" ini, Persik berhasil menyamakan kedudukan lewat gol cantik Wawan Widi antoro.

Liga Indonesia Terkini

Liga Super Indonesia
Persija Belum Dapatkan Stadion untuk Jamu Persebaya


JAKARTA, KOMPAS.com — Panpel pertandingan Persija Jakarta hingga saat ini belum mendapatkan stadion untuk menggelar partai Persija menjamu Persebaya Surabaya, 29 November mendatang. Stadion Lebak Bulus yang diajukan sebagai alternatif dipastikan tidak direstui PT Liga Indonesia karena dinilai tidak layak.

Sementara itu, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan yang sempat diajukan pemakaiannya kepada pihak pengelola Gelora Bung Karno sudah dibatalkan. Pembatalan itu dilakukan, Selasa (24/11), terkait persyaratan yang dibebankan pihak GBK.

Direktur Pusat Pengembangan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) M Nigara mengatakan, panpel Persija mengajukan surat pemakaian SUGBK kepada Gelora, pada Senin (23/11). Setelah dijawab dengan beberapa persyaratan, Selasa, pada hari yang sama Persija akhirnya memutuskan membatalkan rencananya untuk menyewa stadion itu.

"Persyaratan yang kami berikan adalah membayar jaminan stadion Rp 300 juta, melunasi utang Persija dari pertandingan musim lalu Rp 194 juta, serta sewa stadion Rp 198 juta," ungkapnya melalui telepon seluler, Selasa.

Nigara menjelaskan, jaminan Rp 300 juta tersebut sudah diberi keringanan tanpa uang kontan, tetapi cukup dengan cek tunai saja. "Saya sendiri heran mengapa mereka membatalkan rencana itu. Padahal, Persija adalah tim besar yang katanya profesional," jelasnya.

Menurutnya, persyaratan yang diberikan kepada panpel Persija itu berlaku juga kepada pihak-pihak lain yang akan menyewa SUGBK. "Ini syarat mutlak pengguna stadion utama," tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris PT Liga Tigor Salomboboy mengatakan, hingga kini liga belum mendapatkan pengajuan secara tertulis dari panpel Persija soal stadion yang digunakan. Dia juga mengakui telah mendengar Persija akan mengajukan stadion Lebak Bulus sebagai tempat pertandingan, dan itu sudah pasti ditolak karena stadion tersebut kapasitasnya kurang memenuhi syarat.

Diakui Tigor, untuk pertandingan-pertandingan besar yang mempertemukan dua tim dengan catatan sejarah yang kurang bagus, PT Liga meminta agar Persija menggelar pertandingan di stadion yang layak seperti SUGBK. Bahkan, pada pertandingan Persija melawan Persik Kediri serta PSPS Pekanbaru yang berturut-turut digelar pada 2 dan 5 Desember, PT Liga belum tentu mengizinkannya digelar di Lebak Bulus.

Persib Menang, Persitara Terpuruk

Persib Menang, Persitara Terpuruk


BANDUNG, KOMPAS.com- Kesebelasan Persitara Jakarta Utara tetap menjadi penghuni dasar klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 setelah dalam laga keenam mereka dikalahkan oleh Persib Bandung 2-0 (1-0) di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Selasa (24/11).

Asisten Pelatih Persitara Doddy Sahetapy mengaku pasrah bila manajemen hendak mengubah susunan tim pelatih.

"Memang kekalahan keenam ini sangat berat bagi kami. Kami siap menerima keputusan apa pun mengenai kelanjutan kerja tim pelatih. Namun hingga saat ini belum ada tekanan apa pun dari manajemen," kata Doddy.

Persitara menjalani pertandingan yang penuh tekanan. Sejak awal pertandingan, tuan rumah terus menerus menggempur lini pertahanan mereka. Baru berjalan dua menit, Persib membuka peluang gol melalui sundilan Gilang Angga Kusuma.

Gol pertama dicetak oleh gelandang tengah Cucu Hidayat pada menit ke-16. Pemain yang biasa bermain di sisi kanan ini menerima bola matang dari bek Persitara Ledi Utomo. Ledi bermaksud menghalau tembakan Suchao Nutnum yang menyerang dari sisi kiri gawang. Suchao mendapat bola dari umpan Irwan Wijasmara di kanan.

Gol kedua pada babak kedua tercipta dari kaki Atep, yang biasa bermain di sisi kiri lini kedua. Pemain bernomor punggung 7 ini menyosor umpan tarik dari Budi Sudarsono dalam sebuah serangan balik. Suchao kembali berperan dalam gol penyempurna keunggulan Maung Bandung . Pemain tim nasional Thailand ini melepaskan umpan panjang dari garis belakang.

Para pemain tengah Persib tampak bermain gemilang. Mobilitas mereka merepotkan pemain lawan. Pelatih Persib Jaya Hartono memang banyak melakukan percobaan formasi dalam laga kemarin karena kehilan gan tiga pilar intinya, yakni Hilton Moreira, Christian Gonzales, dan Eka Ramdhani akibat menjalani sanksi larangan bermain dari Komdisi Disiplin PSSI.

Jaya hanya memiliki penyerang Budi Sudarsono. Kemarin, pemain yang biasa berposisi sebagai gelandang, Atep, dipasang sebagai tandem Budi. Duet keduanya terbukti efektif. Mereka menciptakan setidaknya tiga peluang emas, satu diantaranya berbuah gol.

Jaya sangat puas dengan kemenganan kedua timnya. Pemain disiplin dalam menerapkan instruksi saya. "Sebelumnya, saya meminta kepada mereka untuk menghindari bola-bola atas akrena pemain asing mereka jangkung. Hasilnya, aliran bola-bola pendek sangat merepotkan lawan," kata Jaya.

Senin, 23 November 2009

Jacko Mengaku Diancam

Jacko Mengaku Diancam

demo persipuramania, Jumat (31/7), di kantor DPRP di Kota Jayapura karena mengecam hukuman komdis terhadap Persipura.

SURABAYA, KOMPAS.com — Pelatih Persipura Jayapura Jacksen Jacko Tiago mengaku diancam sebelum laga menantang Persebaya Surabaya dihelat di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Minggu (22/11). Namun, kemenangan "Tim Mutiara Hitam" 0-1 (0-0) meyakinkan Jacko bahwa keadilan pasti datang.

"Saya mendengar saya disebut pengkhianat-lah dan macam-macam, tapi saya biarkan. Sekarang orang yang bermulut besar akhirnya diam dan kami menjawab semua ancaman itu di lapangan," ujar Jacko yang sempat dibidik Persebaya untuk menjadi calon pelatih musim kompetisi ini.

Jacko tidak mengungkapkan secara eksplisit siapa yang mengancam. Namun, dia memberi sebuah petunjuk. Dia petinggi di Persebaya, katanya singkat.

Dikepung sekitar 24.000 pendukung Persebaya, Persipura yang tidak diperkuat penyerang mautnya Boaz Salossa sempat tampil ragu-ragu, apalagi lapangan licin sehabis hujan sehingga Ian Louis Kabes dan kawan-kawan masih kesulitan bergerak dan mengembangkan serangan.

Namun, di babak kedua kampiun LSI 2008 ini mulai menemukan bentuk permainan dan bermain lepas. Masuknya Ortizan Salossa menggantikan John Scarlet menit ke-34 membuat serangan sayap lebih deras. Meski terus ditekan, Persipura akhirnya merebut satu peluang yang langsung berbuah gol berkat tandukan Bio Paulin Pierre pada menit ke-75.

Dengan kemenangan ini, Jacko mengaku puas karena setidaknya pihak-pihak yang sudah mengancam dia dan pemainnya akhirnya bungkam. "Itulah keadilan," ujarnya.

Persebaya Memang Harus Membayar Mahal

Persebaya Memang Harus Membayar Mahal


SURABAYA, KOMPAS.com- Persebaya Surabaya harus membayar dengan harga pantas atas kekalahannya dari Persipura Jayapura 0-1 (0-0) dalam laga Liga Super Indonesia di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Minggu (22/11) malam ini. Satu-satunya gol tercipta karena kegagalan para punggawa Bajul Ijo untuk mengantisipasi bola mati.

Persebaya pun menuai malu di hadapan 24.000 penontonnya akibat sundulan bek Persebaya Bio Paulin Pierre di menit ke-75. Gol bermula dari tendangan bebas Ian Louis Kabes yang menyambar mistar gawang Persebaya, memantul, dan langsung ditanduk Pierre. Tekanan Persebaya ke kubu Persipura sepanjang pertandingan pun menjadi sia-sia.

"Anak-anak mendapat pelajaran bahwa bola mati pun tidak bisa dipandang remeh. Kita bisa lihat satu peluang dari lawan langsung berbuah gol dan itu langsung mengubah segalanya," ucap Danurwindo usai laga.

Lapangan yang licin sehabis diguyur hujan membikin kedua tim bermain hati-hati. Hal ini cukup merepotkan Persebaya yang biasa bermain cepat dengan umpan kaki ke kaki. Agar tetap seimbang, Andik Vermansah dan kawan-kawan pun banyak memainkan bola-bola tinggi yang sayangnya tidak dioper dengan akurat.

Pekerjaan rumah di lini belakang pun belum dituntaskan Persebaya. Pada menit ke-4, longgarnya kawalan pemain Jepang Takatoshi Uchida membuat Alberto Goncalves melenggang mudah ke kotak penalti meskipun sepakannya masih terlalu melebar. Koordinasi di lini tengah pun tersendat sehingga di babak awal, John Tarkpor menjadi kartu mati. Sementara lini depan terlalu grogi ketika sudah di bibir gawang lawan.

Andik sempat dua kali berhasil lepas dari kawalan bek Persipura dan berlari menantang gawang. Namun tendangannya masih lemah dan dia juga terjatuh. Di menit ke-59, Andik sempat dijatuhkan di kotak penalti namun wasit Armando Pribadi tidak mengambil tindakan apapun.

Tanpa enam pilarnya yang cedera dan menjalani hukuman akumulasi kartu kuning, Persebaya sungguh kewalahan. Danur juga belum berani memasukkan pemain muda, sehingga masuknya Irfan Hidayatullah pada menit ke-83 dan Wimba Sutan pada menit ke-88 pun tidak mampu mengubah keadaan.

Sementara bagi pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago, kemenangan timnya hanya sekadar keberuntungan. "Ini faktor keberuntungan karena kami berada di bawah tekanan terus. Kami diselamatkan oleh bola mati," ucapnya.

Jacksen Tiago Puas Permalukan Persebaya



SURABAYA, KOMPAS.com - Pelatih Persipura Jayapura Jacksen Ferreira Tiago mengaku sangat puas bisa mempermalukan Persebaya Surabaya, setelah timnya meraih kemenangan tipis 1-0 di pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia, Minggu malam.

"Saya sangat kecewa dibilang tidak loyal dengan Persebaya, padahal selama saya membela Persebaya, semua kemampuan terbaik saya berikan," katanya usai pertandingan di Stadion Tambaksari Surabaya.

Pernyataan emosional Jacksen itu muncul setelah salah seorang petinggi Persebaya meremehkan dirinya dan Persipura dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio, sehari sebelum pertandingan.

"Kini mereka tahu kalau saya bisa buktikan dapat mengalahkan Persebaya. Saya bukan pengkhianat dan kalau saya masih berada di Persipura, karena mereka (petinggi Persebaya) sudah tidak menghargai saya lagi," ujarnya.

Jacksen Tiago pernah bersinar bersama "Green Force" dengan merebut gelar juara Liga Indonesia saat menjadi pemain dan pelatih.

Menjelang bergulirnya Liga Super musim ini, Jacksen sempat didekati pengurus Persebaya untuk diminta kembali menjadi pelatih. Namun, karena tidak ada kecocokan kontrak, Jacksen memilih bertahan di Persipura yang musim sebelumnya dibawanya merebut juara.

Persipura Jayapura meraih kemenangan atas tuan rumah Persebaya, melalui gol tunggal Bio Paulin Pierre pada menit ke-75 setelah meneruskan bola pantul tendangan bebas Ian Kabes.

Persebaya mampu memberi tekanan pada juara bertahan di babak pertama dengan menciptakan sejumlah peluang. Namun, kiper Jendry Pitoy mampu mematahkan peluang gol dari John Tarkpor dan Andik Vermansah.

Absennya Ngon A. Djam, Korinus Finkrew, Anang Ma’ruf, dan Mat Halil, membuat kekuatan Persebaya timpang, terutama di lini depan.

Andi Odang yang menjadi pemain jangkar di depan dengan didampingi Andik Vermansah, kesulitan menaklukkan rapatnya lini belakang Persipura.

"Anak-anak sebenarnya bisa mengimbangi Persipura dan juga punya peluang gol. Tapi Persipura mendapat keberuntungan mencetak gol," kata pelatih Persebaya Danurwindo usai pertandingan.

Ia sejak awal sudah mengingatkan anak asuhnya untuk tidak sering membuat pelanggaran di depan kotak terlarang, agar tidak memberi kesempatan lawan mencetak gol.

"Ini pelajaran berharga buat pemain kami agar kesalahan serupa tidak terulang di laga berikutnya. Meskipun kalah, saya tidak terlalu kecewa karena anak-anak sudah berjuang maksimal," tambahnya. (ANT)


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes