klik ya

Senin, 23 November 2009

Persebaya Memang Harus Membayar Mahal

Persebaya Memang Harus Membayar Mahal


SURABAYA, KOMPAS.com- Persebaya Surabaya harus membayar dengan harga pantas atas kekalahannya dari Persipura Jayapura 0-1 (0-0) dalam laga Liga Super Indonesia di Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Minggu (22/11) malam ini. Satu-satunya gol tercipta karena kegagalan para punggawa Bajul Ijo untuk mengantisipasi bola mati.

Persebaya pun menuai malu di hadapan 24.000 penontonnya akibat sundulan bek Persebaya Bio Paulin Pierre di menit ke-75. Gol bermula dari tendangan bebas Ian Louis Kabes yang menyambar mistar gawang Persebaya, memantul, dan langsung ditanduk Pierre. Tekanan Persebaya ke kubu Persipura sepanjang pertandingan pun menjadi sia-sia.

"Anak-anak mendapat pelajaran bahwa bola mati pun tidak bisa dipandang remeh. Kita bisa lihat satu peluang dari lawan langsung berbuah gol dan itu langsung mengubah segalanya," ucap Danurwindo usai laga.

Lapangan yang licin sehabis diguyur hujan membikin kedua tim bermain hati-hati. Hal ini cukup merepotkan Persebaya yang biasa bermain cepat dengan umpan kaki ke kaki. Agar tetap seimbang, Andik Vermansah dan kawan-kawan pun banyak memainkan bola-bola tinggi yang sayangnya tidak dioper dengan akurat.

Pekerjaan rumah di lini belakang pun belum dituntaskan Persebaya. Pada menit ke-4, longgarnya kawalan pemain Jepang Takatoshi Uchida membuat Alberto Goncalves melenggang mudah ke kotak penalti meskipun sepakannya masih terlalu melebar. Koordinasi di lini tengah pun tersendat sehingga di babak awal, John Tarkpor menjadi kartu mati. Sementara lini depan terlalu grogi ketika sudah di bibir gawang lawan.

Andik sempat dua kali berhasil lepas dari kawalan bek Persipura dan berlari menantang gawang. Namun tendangannya masih lemah dan dia juga terjatuh. Di menit ke-59, Andik sempat dijatuhkan di kotak penalti namun wasit Armando Pribadi tidak mengambil tindakan apapun.

Tanpa enam pilarnya yang cedera dan menjalani hukuman akumulasi kartu kuning, Persebaya sungguh kewalahan. Danur juga belum berani memasukkan pemain muda, sehingga masuknya Irfan Hidayatullah pada menit ke-83 dan Wimba Sutan pada menit ke-88 pun tidak mampu mengubah keadaan.

Sementara bagi pelatih Persipura Jayapura Jacksen F Tiago, kemenangan timnya hanya sekadar keberuntungan. "Ini faktor keberuntungan karena kami berada di bawah tekanan terus. Kami diselamatkan oleh bola mati," ucapnya.

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by ArchitecturesDesign.Com Beautiful Architecture Homes