SURABAYA, JUMAT - Keputusan pengurus Persebaya Surabaya merasionalisasi kontrak pemain mulai diterapkan November ini dan hanya dikenakan pada pemain dengan nilai kontrak di atas Rp100 juta.
Kepastian rasionalisasi itu disampaikan Ketua Umum Persebaya, Saleh Ismail Mukadar kepada wartawan di Surabaya, Jumat (21/11), setelah menghadiri diskusi menuju persepakbolaan profesional yang digelar Bagpora.
"Rasionalisasi merupakan langkah terbaik untuk menyelamatkan Persebaya dari krisis finansial dan seluruh pemain memahami kondisi tersebut," katanya.
Dari sekitar 27 pemain Persebaya, sebanyak 23 pemain di antaranya memiliki kontrak di atas Rp100 juta dan dipastikan akan mengalami pemangkasan berkisar 15-30 persen.
Menurut Saleh, rasionalisasi kontrak sebenarnya sudah harus dilakukan pada September lalu, tapi manajemen tim belum menindaklanjuti keputusan pengurus dan baru diterapkan pada Nopember ini.
"Soal persentase rasionalisasi, teknisnya dilakukan manajemen tim. Tapi acuannya tetap pada kontribusi pemain tersebut terhadap tim," ujar Saleh Mukadar.
Rasionalisasi yang dilakukan pengurus Persebaya masih lebih "murah" dibanding yang dilakukan sejumlah klub Liga Super dan divisi utama lainnya.
Persik Kediri misalnya, memangkas kontrak pemainnya hingga 60 persen, sementara Deltras Sidoarjo melepas hampir separuh pemainnya.
Tim divisi utama Gresik United juga merasionalisasi kontrak pemainnya dan hanya menyisakan gaji bulanan. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir, GU belum melunasi pembayaran gaji pemain.
"Apa yang dilakukan pengurus Persebaya masih lebih baik dibanding tim-tim lain dan tidak banyak merugikan pemain," kata Saleh.
"Pemain yang kontraknya besar sampai diatas Rp500 juta, masih bisa terima sekitar Rp400 jutaan kalau dirasionalisasi. Jadi masih besar lah," tambah Ketua Komisi E DPRD Jatim itu.
Asisten Manajer Persebaya, Saleh Hanifah yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, pembicaraan soal rasionalisasi kontrak akan dilakukan pekan depan.
Ia memastikan seluruh pemain memahami dengan krisis keuangan yang dialami Persebaya dan tidak keberatan dengan keputusan pengurus, meski awalnya sempat menolak.
"Semua pemain paham dengan kondisi ini dan mereka juga paham kalau klub lain juga mengalami hal yang sama," ujar Saleh Hanifah. (ANT)
0 komentar:
Posting Komentar