TANGERANG, SABTU - Pemain kesebelasan Persita Tangerang harus mewaspadai serangan balik tim Persitara Jakarta Utara dalam kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2008 yang rencananya digelar di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (3/11).
Pelatih Persita, Zaenal Abidin mengakui, serangan balik merupakan senjata pamungkas bagi tim berjuluk Laskar Si Pitung itu. Maka, dia berharap para pemainnya tidak lengah sedikit pun.
"Kita sudah instruksikan kepada pemain agar lini belakang selalu siaga menghadapi lawan, termasuk ketika bertemu Persitara dan jangan sampai berani meninggalkan posisi," katanya.
Menurut dia, biasanya ancaman terberat jika pemain secara berani meninggalkan daerah pertahanan dengan ambisi untuk membuat gawang lawan bergetar dan bergerak ke depan dengan alasan membantu posisi tengah.
Namun begitu, pihaknya sudah memasang jurus tertentu menghadapi Persitara karena diupayakan untuk mampu meraih poin penuh di kandang lawan.
Meski tim berjuluk Pendekar Cisadane itu dipermalukan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta dengan skor 4-0 oleh Persija, tapi diupayakan masalah serupa tidak akan terulang. Saat ini Persita menempati peringkat papan bawah dengan koleksi 12 poin dari 15 kali bertanding, tiga kali menang, tiga kali imbang dan sembilan kali tumbang.
Sedangkan Persitara telah mengumpulkan delapan nilai dari 13 kali bertanding dengan komposisi satu kali menang, lima kali seri dan delapan kali terjungkal.
Dia mengatakan, penyerang Persita I Made Wirahadi akan terus dipasang sejak awal babak sehingga kekuatan di lini depan menjadi bergairah karena dia mampu menjalin kerjasama dengan rekannya Adulfo Sauza.
Untuk dapat mewujudkan keinginan mendulang angka menghadapi Persitara, maka pemain dapat melupakan trauma atas kekalahan melawan Persija dan bangkit agar koleksi poin bertambah.
Para pemain, Sabtu diperikan porsi latihan yang ringan berupa berenang dan lari kecil agar mereka tidak jenuh menghadapi pertandingan lanjutan nanti.
Persita saat ini berada di jurang degradasi sehingga pemain harus menunjukkan kinerja maksimal, setiap kali bertanding kesulitan untuk menabung poin terutama di kandang lawan.
Kondisi demikian membuat manajemen tim berseragam serba ungu itu merombak pelatih yang semula ditanggani Agus Suparman digantikan dengan Zaenal Abidin yang bertujuan supaya mampu mendongkrak prestasi. (ANT)
0 komentar:
Posting Komentar