Persita Percaya Diri
BANDUNG, JUMAT - Kemenangan atas Pelita Jaya, Rabu (22/10), lalu membuat Persita Tangerang percaya diri untuk menyonsong laga berikutnya. Meski demikian, "Pendekar Cisadane" tidak mau sesumbar soal target menjamu PSIS Semarang di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (25/10) pukul 19.00.
Ini merupakan laga antara tim yang sama-sama terpuruk di papan bawah. Bisa jadi, laga justru menjadi seru. Sebab, dua tim akan sama-sama berjuang keras karena lawan tidak seberat tim lain yang duduk di papan tengah dan atas.
Peringkat lebih buruk dibandingkan PSIS mungkin menjadi alasan Persita untuk memilih rendah hati. " Kemenangan itu soal nanti, yang penting sekarang mereka harus bermain sebaik mungkin," kata pelatih Persita Zaenal Abidin, Jumat (24/10).
Zaenal mengisi posisi pelatih utama setelah Agus Suparman dinonaktifkan awal pekan ini.
Meski demikian, bukan berarti Persita tidak ingin menang. Selayaknya pertandingan normal, setiap peserta pasti menginginkan poin penuh.
"Kami akan menekan lawan sejak awal. Namun, jika mereka menguasai bola, kami akan berikan sedikit ruang. Begitu mereka melakukan kesalahan passing, kami akan langsung memanfaatkannya untuk serangan balik," kata Zaenal.
Persita agaknya sudah mengamati kelemahan PSIS yang mayoritas diisi pemain muda. Pelatih PSIS Bambang Nurdiansyah pun masih melihat kebingungan pemain saat menguasai bola sebagai masalah yang harus terus menerus dibenahi.
"Kalau mengusai bola, mereka malah bingung dan akhirnya membuat kesalahan," ujar Bambang.
Serupa dengan Persita, PSIS juga tidak mau takabur. Peringkat Persita di klasemen memang di bawah PSIS. Namun, itu bukan berarti mereka tim buruk.
"Dari materi pemain, lebih bagus mereka. Hanya saja mereka dibelit masalah internal, bertanding pun seperti musafir," kata Bambang yang menambahkan, Persita juga bisa menampilkan permainan rapi, apalagi grafiknya tengah naik pascamengempaskan Pelita.
Berdasarkan evaluasi internal tim, Bambang masih melihat labilnya para pemain muda. Tidak hanya di PSIS, di manapun penampilan pemain muda memang masih labil. "Sebab itu, mereka butuh bertanding untuk meningkatkan jam terbang," ujarnya.
Bambang mengatakan, menghadapi Persita, ia memilih strategi untuk fokus pada gaya permainan sendiri .
" Tidak usah terpengaruh pada permainan lawan. Kalau ada pemain yang berbahaya, saya tidak akan menyuruh pemain untuk mematikannya dengan penjagaan satu lawan satu. Lebih baik, kami mengandalkan kolektivitas," ujar Bambang. (LSD)