Langkah baru dilakukan Badan Perwasitan Sepak Bola Indonesia (BWSI). Mereka mengadili para wasit yang dianggap bersalah. Bahkan, BWSI juga memublikasikan hukumannya. Sikap BWSI itu dikritisi anggotanya. Langkah BWSI tersebut dipandang berlebihan.
Keputusan BWSI tersebut dinilai bukan bersifat membina. ''Apa yang dilakukan BWSI itu bukan membina, tapi malah membinasakan. Justru mematikan karir wasit," kritik Jimmy Napitupulu, salah seorang wasit Indonesia yang berlisensi FIFA.
"Saya tentu prihatin dengan hukuman yang diberikan kepada teman-teman saya, seperti Sunaryo Joko," kata Purwanto, wasit asal Kediri.
Rabu lalu (15/10) BWSI mengeluarkan keputusan terhadap beberapa wasit. Salah satu di antaranya kepada Sunaryo Joko. Wasit asal Jember itu dirumahkan alias diskorsing satu musim kompetisi. BWSI memandang Sunaryo melakukan kesalahan saat laga PSIS Semarang melawan PSMS Medan pada 9 Oktober lalu.
BWSI juga menskorsisng Heriyanto selama enam bulan. Selain itu, BWSI menjatuhkan skorsing kepada Jumadi Effendi selama lima bulan dan Fiator Ambarita tiga bulan. Dengan dalih pembinaan sekaligus memberikan efek jera, BWSI pun memublikasikan hukuman para wasit tersebut. Nah, dari kacamata Jimmy, sikap BWSI itu dianggap salah kaprah.
''Mana ada hukuman wasit itu dipublikasikan. FIFA saja tidak melakukan. Selain itu, hukuman yang mereka jatuhkan sangat berlebihan," ujar Jimmy.
Dalam aturan FIFA, memang tidak diperkenankan hukuman kepada wasit dipublikasikan. Karena itu, Jimmy sangat menyesalkan sikap BWSI. Apalagi, menurut Jimmy, apa yang telah dilakukan teman-teman di lapangan sudah sangat maksimal. [jawapos]
Keputusan BWSI tersebut dinilai bukan bersifat membina. ''Apa yang dilakukan BWSI itu bukan membina, tapi malah membinasakan. Justru mematikan karir wasit," kritik Jimmy Napitupulu, salah seorang wasit Indonesia yang berlisensi FIFA.
"Saya tentu prihatin dengan hukuman yang diberikan kepada teman-teman saya, seperti Sunaryo Joko," kata Purwanto, wasit asal Kediri.
Rabu lalu (15/10) BWSI mengeluarkan keputusan terhadap beberapa wasit. Salah satu di antaranya kepada Sunaryo Joko. Wasit asal Jember itu dirumahkan alias diskorsing satu musim kompetisi. BWSI memandang Sunaryo melakukan kesalahan saat laga PSIS Semarang melawan PSMS Medan pada 9 Oktober lalu.
BWSI juga menskorsisng Heriyanto selama enam bulan. Selain itu, BWSI menjatuhkan skorsing kepada Jumadi Effendi selama lima bulan dan Fiator Ambarita tiga bulan. Dengan dalih pembinaan sekaligus memberikan efek jera, BWSI pun memublikasikan hukuman para wasit tersebut. Nah, dari kacamata Jimmy, sikap BWSI itu dianggap salah kaprah.
''Mana ada hukuman wasit itu dipublikasikan. FIFA saja tidak melakukan. Selain itu, hukuman yang mereka jatuhkan sangat berlebihan," ujar Jimmy.
Dalam aturan FIFA, memang tidak diperkenankan hukuman kepada wasit dipublikasikan. Karena itu, Jimmy sangat menyesalkan sikap BWSI. Apalagi, menurut Jimmy, apa yang telah dilakukan teman-teman di lapangan sudah sangat maksimal. [jawapos]
0 komentar:
Posting Komentar