Halaman ini dipersembahkan oleh: |
![]() |
![]() |
Pelita Jaya VS PSM Makassar, Lopes VS Lopez
(Analisis Pre Match-Arya Abhiseka)
Pelita saat ini diberkahi oleh semakin tajamnya Christian Lopes, mereka berhasil keluar dari keterpurukan beberapa kali pertandingan terakhir. Dibandingkan musim lalu, dapat dikatakan pelatih Fandi Ahmad, melakukan perubahan yang dratis. Pelita tidak lagi dapat dikatakan sebagai tim The Young Gungs, karena Young Guns yang mereka miliki musim lalu, jarang sekali diturunkan sebagai pemain inti di Liga Super Indonesia musim ini.
Contohnya, bisa dilihat bagaimana tidak performnya playmaker Tiago, Fandi juga belum sering menurunkan Jusmadi, yang bisa dikatakan sebagai otak serangan Pelita pada musim,lalu. Salah satu contoh lainnya, adalah Ardan Aras yang terbatas jumlah penampilannya,
Walaupun demikian, akhir-akhir ini Fandi mulai sering menurunkan Egi Melgiansyah, dan Djalaludin Main, tampaknya sudah membuahkan hasil dalam beberapa pertandingan akhir ini. Satu hal yang patut menjadi kebanggaan Pelita musim ini, adalah lini belakang mereka yang begitu konsisten.
Sektor penjaga gawang, Dian Agus Prasetya, bisa dikatakan sebagai sektor pertahanan yang bisa dipercaya. Sungguh luar biasa untuk pemain dengan usia 21. yang menunjukan kematangan layaknya kiper senior. Penampilan Eduardo Bizarro, di lini belakang juga cukup konsisten, sementara Erol FX Iba cukup membuktikan sebagai bek sayap terbaik di Indonesia.
Lini tengah tentunya peran dari Firman Utina, akan menjadi lebih mudah jika ada Jusmadi, yang menjadi pelapis Firman.
Sementara itu PSM, pergantian pelatih ditengah musim akhirnya menjadi dampak negatip bagi PSM. Tetapi, tidak untuk mengatakan pelatih baru Raja bukan pelatih yang tepat untuk PSM, namun ia memerlukan adaftasi untuk mengangni PSM, sehingga ia memperoleh kekalahan beruntun sejak ditangani PSM.
Penampilan PSM di lini belakang terutama di posisi kiper menimbulkan tanda tanya akan performa dari Syamsidar, menyebabkan kini Frangky Irawan sebagai pelapis. Lini belakang, kinierja dari Oudja, sering terlihat kurang kompak antara Adnan Buyung dan pemain belakang PSM lainnya.
Sementara itu lini tengah PSM tidak lagi seimpirasional seperti musim-musim sebelumnya. Walaupun masih menyimpan nama besar seperti Syamsul Haerudin, Ali khadaffi, dan Claudio Proneto.
Sedangkan untuk lini depan sebetulnya tidak bermaslah sama sekali, bahkan bisa dibilang sebagai duet berbahaya Aldo Bareto dan Julio Lopez. Pada partai ini saya cenderung menjagokan Pelita Jaya, yang kini sudah mulai bangkit. Dengan inspirasi yang datang dari Lopes. 55 % untuk tuan rumah 45 % untuk tim atmu PSM.
0 komentar:
Posting Komentar